Ketua Komisi VIII DPR-RI Soroti Kinerja Maskapai Garuda, Pelayanan Tak Memuaskan Selama Musim Haji

  • Bagikan
Ketua Komisi VIII Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Ashabul Kahfi memberikan keterangan saat diwawancara Rakyat Sulsel di Asrama Haji Sudiang-Makassar, Minggu (21/7/2024). (Abu/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Komisi VIII Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Ashabul Kahfi menyoroti kinerja maskapai penerbangan Garuda. Banyak masalah pelayanan selama musim haji.

Ketua PAN Sulsel itu mengungkapkan masalah itu mulai dari beberapa keterlambatan proses pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji. Di mana, lebih dari 60 kali delay alias penundaan keberangkatan untuk seluruh embarkasi di indonesia.

Pelayanan tak memuaskan, sehingga kata dia, pihaknya berencana mengurangi jumlah kouta pemberangkatan jamaah haji. Meski, maskapaui Garuda merupakan mitra pemerintah.

“Kalau begini terus pelayanannya dari pihak Garuda, bisa saja kita kurangi jumlah kuota mereka menjadi 50 ribu saja orang saja kuota yang diberikan, Karena Kemampuannya hanya segitu,” tegas Ashabul Kahfi saat diwawancara Rakyat Sulsel, Minggu (21/7).

Ia tak menampik keterbatasan pesawat milik Garuda juga menjadi hambatan yang melayani para jamaah haji tahun ini.

“Kenapa Terjadi delay, karena memang pesawatnya terbatas, (Kondisi pesawat perlu ditingkatkan, Red),” ungkapnya.

Ia menegaskan, meski keterkaitan antara Komisi yang dipimpinnya itu dengan pihak Garuda tidak erat, namun kata dia jika soal haji dirinya mengantensi keras, soal layanan yang harus diterima oleh pihaknya sebagai mitra dalam pelaksanaan ibadah haji.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Tonang menyampaikan kendala yang dalam proses pemberangkatan haji tahun ini pada proses pemberangkatan.

Bahkan, untuk di embarkasi-debarkasi Makassar kendala pesawat pernah terjadi lebih dari satu kali.

“Untuk catatan pemberangkatan tahun ini, memang juga harus dilakukan perhatian terhadap penerbangan, pun pada unsur lainnya seperti kesehatan dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Abu/B)

  • Bagikan