MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pengurus Pusat (DPP) IMMIM dalam rangka tahun baru Islam 1446 hijriyah di gedung IMMIM di Jalan Jend.Sudirman, Minggu (28/7). Topik yang dibahas yakni Hijrah Menuju Perdamaian Dunia.
Prof Muammar Bakri, sebagai Narasumber diskusi tersebut mengatakan sebagai kata awal dari tema diskusi tersebut, Hijrah dapat diartikan sebagai gerakan, sehingga untuk mengawal dan menuju perdamaian dunia harus diikuti dengan gerakan.
Ia mengutarakan, gerakan tersebut bisa dimulai dari hal kecil untuk dampak yang besar, dengan melihat kondisi dewasa ini.
Rektor UIM Al-Gazali itu menganalogikan saat ini digitalisasi adalah bahasa masa kini dan bahasa ummat, sehingga para da’i dan penyampaian pesan islam mesti beradaptasi dengan teknologi atau digitalisasi dakwah.
Kata dia, hal itu bisa merujuk pada satu tukasan dalam ajaran islam bahwa, Rasul itu di tuts sesuai dengan bahasa kaumnya. Sehingga kata Prof Muammar digitalisasi bisa dikategori sebagai bahasa kaum saat ini.
“Pandangan saya, bahasa sekarang ini adalah bahasa digital sekarang semua hampir semua diakses melalui handphone, sehingga jika dipahami ayat itu dengan konteks saat ini, maka dakwah digitaslisasi dakwah dapat dilakukan dan mesti dilakukan,” ujar Prof Muammar, Minggu (28/7).
Apalagi lanjut, Prof Muammar para lembaga atau organisasi islam yang memiliki kekuatan besar sebaiknya memiliki wadah dakwah digital, hal itu tentu menunjang kebaikan yang bisa tersebar dengan cepat dan luas pada jejaring organisasi, melalui digital.
“Immim ini harus memiliki medsos antara lain yang kita lakukan, mencoba menarik nilai yang coba kita ingin syiarkan melalui digital. Karena menurut saya ini sudah menjadi lembaga yang fardhu ain (wajib) untuk lembaga seperti Immim harus memiliki medsos. Mencoba menarik nilai yang coba kita ingin syiarkan melalui digital dan lain sebagainya, pun dengan da’i lainnya.” ulasnya.
Ia menegaskan gerakan digitalisasi dakwah tentu memiliki efisiensi, sebab saat ini gawai (smartphone) hampir semua dimiliki oleh lapisan masyarakat.
“cara kita berdakwah yang bisa lebih efektif meski dilakukan dengan cara yang sederhana,” kuncinya.
Narasumber lainnya, Prof Mustari Mustafa mengatakan hijrah umat islam mesti terbuka terhadap semua perkembangan global, hanya saja harus cermat dalam mengelola informasi yang diperoleh melalui media sosial yang menjadi serambi informasi yang dipantau aktif masyarakat.
Sebab kata dia, propaganda kerap terjadi miskomunikasi akibat hoax yang bisa merujuk pada pertikaian akibat informasi yang tidak lengkap.
“Jadi umat islam harus terbuka namun harus cermat dalam memilah informasi yang diterima dan dikonsumsi,” ujarnya.
Ia juga tak menampik umat islam ikut dalam gerakan aksi dan sebagainya sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap pengawalan perdamaian dunia.
Untuk Informasi, sejumlah tokoh IMMIM hadir yaitu, Ketua Umum YASDIC IMMIM Nurfajri Fadeli Luran, Sekjen DPP IMMIM Prof M Suhufi dan segenap pengurus IMMIM, para peserta juga diikuti para pengurus Masjid se-Kota Makassar. (Abu/C)