MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Golkar mengarahkan dukungan kepada Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di pemilihan gubernur Sulawesi Selatan. Kesimpulan itu diambil setelah Sudirman-Fatmawati bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Rabu malam (7/8/2024).
Pertemuan Sudirman-Fatma dengan Airlangga turut dihadiri oleh Ketua Bappilu Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Ketua Golkar Sulsel, Muhammad Taufan Pawe, Sekretaris NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif, sejumlah pengurus Golkar, dan pengurus Partai Demokrat.
"Airlangga memberi arahan dan menegaskan kepada DPD Golkar Sulsel untuk mendukung Sudirman-Fatmawati di Pilgub Sulsel," kata Syaharuddin Alrif.
Menurut Syaharuddin, rekomendasi kepada Sudirman-Famtwati belum dikeluarkan oleh DPP Golkar. Meski begitu, kata dia, Golkar menjadwalkan untuk menyerahkan surat keputusan dukungan itu pada Sabtu (9/8/2024).
Juru bicara Golkar Sulsel, Zulham Arief yang turut hadir dalam pertemuan itu membenarkan dukungan Airlangga kepada Sudirman-Famtawati. Menurut dia, dalam pertemuan itu Airlangga memberikan beberapa arahan Sudirman-Fatmawati.
"Airlangga juga memerintahkan kepada Golkar Sulsel untuk mengawal perjuangan di Pilgub Sulsel," ujar Zulham.
Atas dukungan kepada Sudirman-Fatma, maka baru Pilgub Sulsel kali ini, hampir pasti Golkar tak mengusung kader terbaiknya. Dalam beberapa hajatan Pilgub Sulsel, Golkar tak pernah mengalihkan dukungan dari kader internal. Padahal Golkar memiliki kader potensial untuk diusung yakni mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Taufan Pawe.
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus melihat pasangan Sudirman-Fatmawati mampu menyatukan Koalisi Indonesia Maju dan Koalisi Perubahan pada Pilpres lalu.
"Bergabungnya Golkar bersama Sudirman-Fatma memberi jalan bagi Gerindra dan PAN untuk segera bergabung. Demokrat sudah lebih dahulu menyerahkan rekomendasi," ujar Nurmal.
Menurut dia, Golkar yang tidak mengusung kader sendiri menjadi fenomena baru karena selama ini selalu mengutamakan kader internal. "Tapi realitas politik itu harus diterima walau disayangkan Golkar tidak mengusung kader mereka," imbuh dia.
Nurmal melihat Pilgub Sulsel sangat dipengaruhi oleh kepentingan elite. Itu sebabnya, kata dia, Sulsel harus menerima realitas dari koalisi nasional dan ini tidak bisa dihindari karena untuk kepentingan pemerintah jauh lebih baik dibawa kepemimpinan Prabowo sebagai presiden. (fahrullah/C)