MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) menggelar pelatihan kepemimpinan menuju universitas berkelas dunia di Universitas Hasanuddin, Selasa-Kamis (1-3/10), di Hotel Unhas & Convention. Pelatihan ini melibatkan 89 orang dari sejumlah perguruan tinggi terbaik di Indonesia, baik sebagai pembicara, moderator maupun peserta.
Ketua Tim Adhoc World Class University , Dewan Pendidikan Tinggi Ditjen Diktiristek, Prof. Akhmaloka, Ph.D., membuka acara dengan sambutan yang mengapresiasi dukungan dari Unhas sebagai penyelenggara.
Prof. Akhmaloka menyampaikan terima kasih kepada Sekretaris Universitas Hasanuddin atas koordinasi yang baik, serta kepada para dekan atau perwakilan dari 21 perguruan tinggi yang turut serta dalam tim radar QS Ranking. Ia menjelaskan bahwa tim tersebut berasal dari berbagai wilayah mulai dari Jawa Tengah ke wilayah timur Indonesia, sementara wilayah Jawa Barat dan Aceh telah melakukan pelatihan serupa beberapa bulan lalu di Jakarta.
Mantan Rektor ITB ini juga menambahkan bahwa pelatihan ini akan menjadi platform diskusi strategis bagi para peserta, dengan materi yang diberikan oleh narasumber yang berpengalaman dalam tata kelola perguruan tinggi.
Salah satu materi penting yang disampaikan adalah Kepemimpinan dan Tata Kelola Perguruan Tinggi, yang juga dibawakan langsung oleh Prof. Akhmaloka dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Materi ini menjadi sorotan utama karena memberikan pandangan komprehensif tentang bagaimana kepemimpinan yang efektif dapat mendorong pengembangan institusi pendidikan menuju standar internasional.
Di hari kedua pelatihan, Rabu (2/10), Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D., memberikan sambutan dalam sesi makan malam bersama peserta. Dalam sambutannya, Prof. Sumbangan Baja menyampaikan apresiasi kepada Ditjen Diktiristek atas kepercayaan yang diberikan kepada Unhas untuk menjadi tuan rumah kegiatan penting ini.
Prof. Sumbangan menekankan bahwa pelatihan ini memberikan ruang strategis bagi pimpinan Unhas untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan mereka, terutama dalam mendukung program World Class University (WCU) yang sedang digencarkan.
Prof. Sumbangan menekankan pentingnya peran dekan dalam mendukung percepatan peningkatan peringkat WCU, dimulai dari tingkat fakultas hingga program studi.
"Kami sedang berupaya keras mengelola program World Class University untuk meningkatkan peringkat Unhas di kancah internasional. Kegiatan ini kami percayakan kepada Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) sebagai ketua pelaksana, di mana FKM juga memiliki dosen-dosen yang masuk dalam daftar World's Top 2% Scientist 2024, yang tentu menjadi kebanggaan bagi kami," ujar Prof. Sumbangan Baja.
Lebih lanjut, Prof. Sumbangan Baja berharap bahwa materi-materi yang diperoleh selama pelatihan dapat menjadi acuan dalam menyusun program-program strategis untuk masing-masing fakultas dan program studi di Unhas.
Saat ini, Unhas memiliki lebih dari 200 program studi, dan ia optimis bahwa dengan dukungan para pimpinan fakultas, Unhas dapat terus memperbaiki posisinya di tingkat internasional.
Saat ini Ditjen Diktiristek berupaya untuk mendorong dan membina perguruan tinggi di Indonesia agar terus meningkatkan kualitasnya hingga dapat menjadi universitas yang berkelas dunia.
Kita semua menyadari bahwa fakultas sebagai unit dalam perguruan tinggi memiliki sumber daya strategis yang menjadi kunci utama dalam peningkatan kualitas.
Untuk itu, pelatihan ini bertujuan memperkuat komitmen dan memperdalam pemahaman tentang peran penting fakultas dalam perjalanan menuju universitas berkelas dunia.
Dalam pelatihan ini, para peserta tidak hanya akan mendapatkan masukan dan berdiskusi dengan narasumber mengenai strategi tata kelola fakultas, tetapi juga akan berkolaborasi dalam kelompok untuk menyusun strategi peningkatan kualitas fakultas masing-masing. (*)