Viral, Dokter di Makassar Mengaku Dapat Intimidasi Usai Laporkan Dugaan Perselingkuhan Istrinya

  • Bagikan
ILUSTRASI

"Saya curiga anak saya main sendiri di rumah saat saya pulang. Saya tanya pembantu, mana istri saya (IR). Pembantu saya bilang dari tadi sore keluar meninggalkan rumah," ujar dokter JA.

Karena merasa curiga atas keberadaan istrinya, dokter JA kemudian melacak posisi IR lewat GPS dan mendapatkan posisi IR sendang berada di salah satu kafe di Jalan Haji Bau, Kota Makassar.

"Di situ ada mobil saya terparkir. Saya menunggu sampai jam 09.00 Wita. Selanjutnya laki-laki itu (oknum TNI) masuk ke mobil saya dan istri saya juga masuk di sebelahnya. Satu lagi, seorang perempuan yang merupakan sahabat istri saya," bebernya.

Karena kecurigaannya semakin kuat, dokter JA pun memutuskan untuk membuntuti mobil yang digunakan oleh istrinya itu. Dokter JA mengaku mobil yang ditumpangi oleh istrinya dan oknum TNI tersebut sempat berhenti di Jalan Kajaolalido.

"Di situ sempat berhenti di depan lapangan tenis di Jalan Kajaolalido. Di situ saya lihat sahabat istri saya turun dari mobil," ujarnya.

"Saya buntutin hingga di belakang Rujab Gubernur Sulsel. Di situ saya langsung palang (pergoki). Waktu itu saya minta buka pintu dan buka jendela, akhirnya keluar itu laki-laki dan istri saya teriak suami saya," kata dokter JA.

Karena ketahuan, laki-laki atau oknum TNI yang bersama istrinya itu membawa kabur mobil tersebut. Kemudian ia mengejar sampai di Jalan Jenderal Sudirman atau di depan Rujab Gubernur Sulsel.

"Di situ saya palang lagi dan dia tidak bisa mundur karena ada motor yang menghalangi. Saya gedor-gedor pintu mobil. Istri saya akhirnya turun dan menarik saya. Saya berusaha mengejar, tapi istri saya menahan. Istri saya berusaha untuk menahan dengan mencengkram dan menghalang-halangi saya untuk mengejar mobil," tuturnya.

Setelah kejadian tersebut, dokter JA mengaku pulang ke rumah keluarganya. JA mengatakan sudah meminta penjelasan kepada istrinya dan laki-laki tersebut namun IR selalu menghindar dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka.

Dokter JA yang mengetahui laki-laki tersebut adalah seorang oknum anggota TNI kemudian membuat laporan pengaduan ke Pomdam XIV/Hasanuddin.

"Istri saya selalu mengelak menghindar dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Hampir sebulan lebih tidak ada niat baik istri saya dan laki-laki itu, akhirnya saya melapor ke Pomdam," bebernya.

Usai kejadian tersebut, dokter JA juga mengaku mendapatkan somasi dari keluarga istrinya. Somasi tersebut berisikan agar ia angkat kaki dari rumah milik orang tua istrinya itu, atau rumah yang didatangi oleh sekelompok pria dan melakukan penggembokan.

"Dua minggu lalu ada surat somasi agar keluar dari rumah. Pengacara saya langsung menjawab somasi. Setelah itu mulai ada ancaman, bahwa ini rumah akan dikosongkan, akan diambil alih," sebutnya.

Usai somasi tersebut, dokter JA kemudian melaporkan istrinya ke Polda Sulsel. Ia menyebut laporan ke Polda Sulsel terkait perselingkuhan dan perzinahan yang diduga dilakukan oleh istrinya atau IR.

"Laporan perselingkuhan dan perbuatan asusila. Buat laporan ke Polda," sebutnya.

Barulah, setelah melaporkan IR pada Senin malam (18/11/2024), dokter JA mengaku mendapatkan informasi dari ARTnya terkait adanya sekelompok pria yang mendatangi rumahnya dan melakukan pengrusakan dan penggembokan.

"Pembantu saya menelpon dan sampaikan banyak preman di depan rumah. Rumah juga sudah digembok. Kejadian ini akhirnya saya laporkan ke Polsek, tapi diarahkan ke Polrestabes. Laporan sudah masuk," kata dia.

Atas kejadian tersebut, dokter JA mengatakan untuk sementara waktu harus pindah tempat tinggal.

"Saya minta bantuan ke polsek agar bisa masuk ke dalam rumah. Tapi polsek tidak bisa berbuat apa-apa. Saya mundur dulu saya bermalam di tempat lain," pungkasnya.

Sementara itu, Kapendam XIV/Hasanuddin Letkol Arm Gatot Awan Febrianto yang turut dikonfirmasi wartawan mengatakan kasus tersebut sudah dalam memproses berkas perkara.

Letkol LG juga disebut telah dicopot dari jabatannya sebagai Dandim, dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut dia, setiap ada indikasi adanya pelanggaran prajuritnya akan diproses.

Adapun Letkol LG kini menjabat sebagai Staf Khusus Pangdam XIV/Hasanuddin. Kata dia, berkas perkara tersangka sudah dilimpahkan ke Otmil IV-17 Makassar pada awal pekan ini.

"Untuk kemarin itu memang beliau mantan Dandim, kan, dilepas dulu dari jabatan untuk pemeriksaan. Jadi, pada saat kemarin itu bukan serah terima jabatan Dandim. Tapi, penyerahan tugas Dandim dari Pangdam ke Dandim yang baru," katanya kepada wartawan. (Isak/B)

  • Bagikan