Rakor Optimalisasi Lahan di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura: Perlu Aksi Cepat untuk Capai Target

  • Bagikan
Plt Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Muhammad Taufiq Ratule, saat membuka Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan (Oplah) di Sulsel yang digelar di Kantor Dinas Pertanian, Tanaman, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Selasa (26/11/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebagai upaya meningkatkan indeks pertanian (IP) di Provinsi Sulawesi Selatan, Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule, menekankan pentingnya pergerakan cepat dalam pelaksanaan kegiatan Brigade Wilayah Oplah tahun ini dan 2025 mendatang.

"Kita sudah harus bergerak. Pada bulan Maret mendatang, kegiatan ini harus sudah berjalan," ujar Taufiq
dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan (Oplah) di Sulsel yang digelar di Kantor Dinas Pertanian, Tanaman, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Selasa (26/11/2024), yang dihadiri perwakilan Dinas Pertanian dari kabupaten/kota di Sulsel.

Agar oplah bisa maksimal lanjut Taufiq, kondisi di lapangan masih memerlukan perbaikan, terutama dalam menghubungkan kelompok milenial dengan sektor pertanian.

Diketahui satu brigade pangan terdiri atas 15 milenial dengan luas garapan sekira 200 Ha.

“Mau tidak mau, kita harus jalan. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, karena kita juga perlu dukungan dalam saluran-saluran irigasi,” tambahnya.

Sebagai target oplah, pada tahun 2024, diharapkan ada laporan dari empat kabupaten yang telah ditentukan, sesuai dengan data Surat Keputusan dari Kementerian Pertanian Nomor 648/KPTS/OT.050/M/11/2024, seluas 13.648 hektare.

Terdiri atas Kabupaten Pinrang 500 hektare, Wajo 3.659 hektare, Bone 5.403 hektare, dan Sidenreng Rappang (Sidrap) 4.050 hektare. Lalu pada 2025 mendatang ditargetkan menjadi 27.049 hektare, juga di empat kabupaten.

  • Bagikan