MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Pemerintah Kota Makassar tengah menyusun program urban farming yang akan diterapkan di berbagai wilayah di Makassar. Program ini menjadi salah satu strategi Pemkot Makassar dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus membuka peluang kewirausahaan bagi masyarakat.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan konsep urban farming akan dikombinasikan dengan program lorong wisata yang telah berjalan selama ini.
Menurut Appi, sapaan akrabnya, langkah ini merupakan bagian dari transformasi lorong wisata agar lebih produktif dan memberikan manfaat langsung kepada warga.
"Saya lagi susun, strukturnya bersama dengan teman-teman, juga tidak hanya lokasi, kalau bisa urban farming yang sudah berhasil di Indonesia kita akan bawa ke Makassar," kata Appi, Minggu (16/3/2025).
Appi menjelaskan, program urban farming akan memanfaatkan lahan-lahan sempit yang ada di kawasan permukiman warga.
Ia meyakini, dengan tingkat kepadatan penduduk yang baik dan wilayah yang luas, Makassar memiliki potensi besar untuk mengembangkan pertanian perkotaan.
"Wilayah kita sangat luas Kepadatan penduduk kita sangat baik, jadi ini modal kita untuk bekerja, jadi bekerja tidak hanya untuk menjadi PNS tetapi mereka bisa melakukan kegiatan kewirausahaan," ujar Appi.
Appi menambahkan, urban farming juga menjadi langkah cepat Pemkot Makassar dalam menjaga ketersediaan bahan pangan di tengah meningkatnya permintaan akibat implementasi Program Makassar Bagus (MBG).
Ia khawatir lonjakan permintaan tanpa diimbangi produksi pangan yang memadai bisa memicu inflasi.
"Kami di Pemkot mulai urban farming agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Ini yang akan kita dorong cepat karena bahan pangan akan terserap semua. Permintaan tinggi bisa memicu inflasi, makanya kita harus respon cepat," jelas Appi.
Urban farming juga dinilai sebagai solusi untuk memaksimalkan penggunaan lahan tidur di kota.
Selain mendukung ketahanan pangan, program ini diharapkan dapat menjadi aktivitas produktif yang melibatkan warga secara langsung.
"Kita ingin lorong wisata lebih di-upgrade, tidak hanya mempercantik lorong, tapi juga ada kegiatan nyata seperti wisata pertanian dan peternakan yang bisa menarik pengunjung sekaligus memberdayakan warga," kata Appi. (Shasa/B)