MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim Seleksi (Timsel) pelaksanaan Job Fit Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengungkapkan hasil Job Fit. Di mana, sekira 70 persen kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bergeser.
Sebanyak 34 pejabat eselon II lingkup Pemerintah Kota Makassar mengikuti job fit di Hotel Karebosi Premier, Jl Jenderal M Jusuf, Rabu (23/4). Job fit digelar selama dua hari, Rabu–Kamis, 23–24 April 2025.
Ketua Timsel Job Fit, Muhammad Idrid mengatakan, hasil proses asesmen 34 kepala OPD telah disampaikan ke Walikota Makassar. Termasuk, profil hingga pertimbangan jabatan setiap kepala OPD.
"Jadi kita sudah sampaikan, mana yang kita rekomendasikan masih berikan kesempatan di OPD itu. Juga mana kita rekomendasi untuk bergeser. Persentasinya, 30 bertahan dan 70 persen bergeser," tukas Muhammad Idris, Jumat (2/5).
Hanya saja, sambung mantan Sekda Provinsi Sulbar itu, belum ada kepala OPD menempati jabatan sesuai rekomendasi berdasarkan asesmen. Nantinya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menentukan pengisian jabatan.
"Belum ada pengisian jabatan eselon II hasil job fit. Kita sudah sampaikan hasilnya ke pak wali," paparnya.
"Pak wali kita juga minta melakukan pendalaman hasil asesmen ke 34 OPD," tambahnya.
Terpisah, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengatakan job fit digelar untuk memastikan pejabat yang menduduki jabatan strategis memiliki kompetensi sesuai dengan posisinya.
"Untuk melihat bagaimana teman-teman di eselon II ditempatkan pada posisi mereka," ucap Munafri saat diwawancarai di Balai Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Selasa (22/4).
Hasil job fit akan menjadi dasar penempatan pejabat. Potensi terjadinya rotasi cukup besar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi dan penyesuaian kinerja pejabat pimpinan tinggi pratama (JPTP) di lingkup Pemkot Makassar.
Pelaksanaan job fit mengacu pada PP No. 11 Tahun 2017 dan PP No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen ASN, yang memberikan kewenangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk melakukan evaluasi secara berkala.
Juga didukung oleh Surat Edaran Menteri PAN-RB No. 52 Tahun 2020 yang menekankan pentingnya manajemen talenta agar pejabat yang kompeten menempati posisi yang tepat.
"Semua berjalan parsial, semua posisi-posisi, kalau akan dapat di tempatnya ya di tempatnya, kalau dia bergeser ya bergeser," jelas Munafri Arifuddin.
"Belum tentu juga dia ada di situ, belum tentu juga dia dapat apa yang dia mau, tergantung nanti seperti apa hasil job fit," sambungnya.
Lima Tim Seleksi (Timsel) hadir dan mewawancarai langsung para pejabat eselon II.
Mereka adalah Muhammad Idris, Andi Hudly Huduri, Prof Batara Surya, Prof Aswanto, dan Marwan Mansyur. (*(