Sudirman Yakin Stadion Sudiang Segera Dibangun

  • Bagikan
Potret Stadion di Sudiang Makassar

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Gubernur Sulawesi Selatan Sudirman Sulaiman, memastikan bahwa pembangunan Stadion Sudiang telah ditetapkan sebagai prioritas utama dalam pembangunan sarana olahraga oleh pemerintah pusat.

"Selalu jadi yang pertama, sudah janji, sudah diulang-ulang. Jadi program prioritas pertama oleh pusat karena diambilalih oleh kementerian," kata Sudirman.

Sudirman menjelaskan bahwa kewenangan pembangunan stadion telah ditarik dan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU). Ia juga menyampaikan bahwa Detail Engineering Design (DED) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk stadion tersebut telah diselesaikan.

"Kalau ada mau bangun kabupaten/kota, silakan. Tapi sekarang sudah selesai DED, amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) sekarang dikerjakan," imbuh Sudirman.

Sudirman mengaku sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Kemenpu terkait proyek itu. Dia menegaskan proyek Stadion Sudiang merupakan prioritas Kemenpu. Namun dia belum memastikan kapan pembangunan Stadion Sudiang dimulai.

"Pada prinsipnya kalau ada pembangunan pertama di Sulsel dari Kementerian PU, mereka bilang sendiri ke saya mereka akan bangun itu (Stadion Sudiang," imbuh Sudirman.

Sebelumnya Sudirman mengaku sudah 2 kali bertemu dengan Menteri PU Dody Hanggodo terkait pembangunan Stadion Sudiang. Pertemuan pertama Andi Sudirman dengan Dody terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto melantik kepala daerah secara serentak di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2).

"Saya waktu pelantikan, ketemu bapak Menteri PU, bahwa beliau menyampaikan, beliau (Dody) menegaskan komitmen beliau akan membangun stadion," kata Sudirman.

Setelah itu, Sudirman kembali bertemu dengan Dody saat retreat kepala daerah di Akmil Magelang, Jawa Tengah yang berlangsung 21-28 Februari. Saat itu Dody kembali menyampaikan akan tetap membangun stadion di Sulsel.

Dengan kepastian ini, harapan masyarakat Sulawesi Selatan untuk memiliki stadion bertaraf nasional di Makassar semakin mendekati kenyataan. Pembangunan Stadion Sudiang yang menjadi prioritas pemerintah pusat diharapkan dapat segera terealisasi dan menjadi kebanggaan baru bagi provinsi ini.

Sementara itu, Pemerintah Kota Makassar juga menggenjot pembangunan stadion di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkayana. Stadion tersebut diharapkan menjadi ikon sekaligus penunjang sarana olahraga berstandar nasional.

Rencananya, proyek stadion baru ini akan didorong melalui tiga skema pendanaan, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni, kerja sama investasi, atau kombinasi antara keduanya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Helmy Budiman menyebut skema pembiayaan pertama yang dipertimbangkan adalah menggunakan APBD murni, yang mencakup seluruh proses dari perencanaan hingga pelaksanaan.

Skema kedua yakni kerja sama investasi, baik skema government to business (G2B) maupun business to business (B2B).

“Pengalaman kami di proyek PSEL menunjukkan bahwa G2B memerlukan tim besar dan proses lintas sektor. Sementara B2B relatif fleksibel tapi tetap perlu kesiapan lahan yang matang,” kata Helmy.

Skema ketiga adalah campuran antara APBD dan investasi swasta. Pemerintah kota akan menyiapkan elemen dasar seperti penimbunan dan pematangan lahan melalui APBD, sebelum ditawarkan ke pihak investor.

Helmy menjelaskan pembangunan stadion ini tak semata kebutuhan infrastruktur olahraga, tetapi juga bagian dari rencana jangka panjang kota yang mempertimbangkan aspek ruang terbuka hijau (RTH), fasilitas publik, hingga potensi penanggulangan bencana.

“Stadion ini juga akan menjadi bagian dari strategi pengembangan kawasan dan sarana evakuasi. Kami sudah petakan peran tiap instansi,” imbuh dia.

Terkait lokasi, sejauh ini ada dua opsi yang dikaji, yakni kawasan Untia seluas 24 hektare dengan potensi pemanfaatan lahan sekitar 13 hektare, serta kawasan di Daya yang sebagian besar dikuasai oleh terminal. Jika lahan di Daya dipilih, lanjut Helmy, pemkot akan menginisiasi perubahan Perda untuk perluasan aset.

Adapun jadwal pengerjaan tengah dirancang. Pemetaan lahan ditarget rampung antara Mei hingga Agustus. Kajian lingkungan akan berlangsung pada Juli hingga September, sementara analisis lalu lintas dilakukan mulai Oktober hingga akhir tahun. Pembangunan fisik stadion direncanakan mulai Desember 2025.

“Timeline ini mengacu pada pengalaman sebelumnya saat membangun Stadion Karebosi dan Barombong Macca,” kata Helmy.

Proyek pembangunan stadion baru ini akan melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Makassar. Yakni, Dinas Pertanahan dan BPKAD bertanggung jawab atas penyediaan lahan, sementara BPBD dan Dinas Damkar dilibatkan dalam aspek kesiapsiagaan bencana.

Selanjutnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Bapenda turut mengawal potensi pendapatan daerah (PAD) dari stadion tersebut, yang ditargetkan dapat menggelar event berskala nasional.

Helmy memaparkan, penyelesaian lahan ditargetkan rampung pada Mei–Agustus 2025. Kajian lingkungan dilakukan antara Juli–September, sedangkan kajian lalu lintas direncanakan pada Oktober–Desember. Proses konstruksi dijadwalkan mulai Desember.

“Pembangunan stadion akan dibagi dalam dua tahap, yaitu penyusunan analisis kebutuhan dan dokumen pendukung. FS menjadi tanggung jawab Dinas PU, termasuk sport center yang juga berada di ranah Dinas PU,” jelas Helmy.

Alas hak lahan ditangani oleh Dinas Pertanahan dan BPKAD. Sementara dokumen lingkungan akan disiapkan Dinas Lingkungan Hidup, dan dokumen lalu lintas menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan.

Helmy menambahkan, proyek ini dirancang untuk dikerjakan melalui skema kerja sama investasi atau dana APBD.

“Stadion ini sangat dibutuhkan Makassar. Kita siapkan semua secara bertahap agar pembangunannya bisa segera terealisasi,” kata Helmy.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mendorong percepatan proses peletakan batu pertama atau groundbreaking Stadion Untia yang akan dibangun di Kecamatan Biringkanaya. Munafri menargetkan proyek stadion ini segera masuk tahap konstruksi fisik dalam waktu dekat, sebagai langkah awal menghadirkan fasilitas olahraga representatif bagi warga Makassar.

“Saya mau groundbreaking bisa segera terlaksana. Masing-masing dinas yang menjadi leading sector harus merespons cepat dan mendukung penuh jalannya pengerjaan stadion ini,” kata Munafri, beberapa waktu lalu.

Dia menekankan pentingnya menyusun feasibility study (FS) sebagai tahap awal. Studi kelayakan itu akan menjadi pijakan dalam menyusun desain stadion, arah tribun penonton, jalur masuk-keluar, hingga kajian teknis dan hukum lainnya.

“FS ini penting agar semua yang dibangun sesuai kebutuhan. Kita tidak bisa bangun asal-asalan, apalagi ini proyek besar,” ujar Munafri.

Rencana stadion Untia akan dibangun dengan kapasitas awal 15 ribu hingga 20 ribu penonton. Ia ingin desain stadion disiapkan matang agar siap ditawarkan kepada calon investor.

“Kalau investor datang, kita harus sudah punya dokumen yang lengkap. Dari desain, alur akses, hingga legalitas lahan harus jelas,” ucap Munafri.

Munafri menargetkan proyek stadion ini segera masuk tahap konstruksi fisik dalam waktu dekat, sebagai langkah awal menghadirkan fasilitas olahraga representatif bagi warga Makassar. (nabilah-shasa/B)

  • Bagikan