SYL Terharu, Siap Emban Tri Dharma Perguruan Tinggi

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Universitas Hasanuddin mengukuhkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai guru besar kehormatan dalam keilmuan tata negara dan kepemerintahan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Prosesi ini digelar di ruang senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (17/3).

Menteri Pertanian itu terharu dan meneteskan air mata saat membacakan orasi ilmiah yang berjudul “Hibridisasi Hukum Tata Negara Positivistik dengan Kearifan Lokal dalam Mengurai Kompleksitas Kepemerintahan”.

SYL mengatakan bahwa hibridisasi hukum tata negara positivistik dengan kearifan lokal sebenarnya sudah ada sejak dulu, khususnya di Sulawesi Selatan. Terdapat kutipan pesan kebajikan yang menurutnya sangat relevan dengan ketatanegaraan dan kepemerintahan.

“Siri’na tau mabbutayya niakki ri pammarentaya, pa’rupanna gauka niakki ri tau jaiya, parentaia taua ri ero’na,” ungkapnya sembari meneteskan air mata.

Arti kutipan tersebut kurang lebih adalah harkat, martabat, dan gengsinya rakyat dipertanggungjawabkan oleh pemerintah, perwujudan dari segala upaya rakyat terlibat dan melibatkan diri di dalamnya, maka perintah rakyat seperti yang mereka harapkan dan butuhkan.

Mantan gubernur Sulsel dua periode itu mengatakan banyak kearifan lokal yang sekarang dimodernisasi dengan hukum positivisme.

“Hukum positif yang ada sekarang tidak boleh meninggalkan hukum-hukum yang sudah hidup dalam kehidupan masyarakat. Di hukum tata negara mengatur negara dan negara berpihak kepada kepentingan masyarakat dan menjaga rasa adil masyarakat,” ujarnya.

Dengan mendapatkan gelar guru besar kehormatan, maka SYL juga memiliki kewajiban untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Meski begitu, SYL menegaskan akan tetap menjalankan tugas utamanya sebagai Menteri Pertanian.

  • Bagikan