Gelar Halal bi halal, Rektor Minta Civitas Akademika UMI Kedepankan Sabar dan Syukur

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, mengadakan Halal bi halal dalam rangka mempererat tali silaturahmi civitas akademika UMI.

Acara ini dihadiri secara luring oleh jajaran Rektorat, pembina dan pengurus Yayasan Wakaf UMI, Dekan Fakultas, berlangsung di Auditorium Al jibra UMI, Senin (9/5/2022).

Sementara para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan umum dapat menghadiri kegiatan ini secara daring melalui Zoom dan Live Streaming.

Rektor UMI Makassar, Prof. Dr. Basri Modding mengatakan, usai perayaan idul fitri 1443 H yang semakin menambah kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi segenap sivitas akademika UMI dalam mencapai visi dan misi di masa yang akan datang.

"Kita bersyukur bisa laksanakan Halal bi halal ini. Setelah 30 hari kita puasa sudah menang dalam melawan hawa nafsu," ujarnya.

Menurut guru besar FEB UMI itu. menahan hawa nafsu dalam sebuah aspek-aspek yang bertentangan dengan ajaran-ajaran serta dalam pelaksanaan ibadah puasa ramadhan.

"Ada dua hal yang saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan dengan puasa kita selama 1 bulan lalu, menjadikan kita selalu bersyukur dan banyak bersabar," jelasnya.

"Bulan puasa menghidupkan kita menjadi orang-orang yang selalu bersyukur, dengan berpuasa kita menginginkan kita untuk selalu bersabar. Kita harus yakin bahwa takdir baik dan takdir buruk ada hikmah," sambung dia.

Ceramah singkat halal bihalal yang disampaikan oleh Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI. Prof. Dr. Mansyur Ramli lebih juga kepada sabar dan syukur dalam kehidupan keseharian. Serta mengajak untuk menghindari kebencian.

"Jadi rasa benci kita rasa iri kita rasa ketidaksenangan kita, dan aspek-aspek sosial psikologis kita yang negatif prasangka buruk dan sebagainya itu kita perlu hilangkan," katanya.

Oleh karena itu, untuk membangun yang positive thinking dan prasangka baik hubungan yang baik dan sebagainya antara sesama di UMI.

"Temuan ilmiah yang membuktikan itu bahwa ajaran Islam yang melarang kita untuk dendam, iri dengki prasangka buruk sudah jelas membawa kita ke hal tidak bagus," jelasnya. (*)

  • Bagikan