Modus kecurangan yang dilakukan keenam orang tersebut dengan menggunakan peralatan elektronik. Dua security kampus diduga mengijinkan atau bekerjasama dengan tiga calon peserta itu untuk membawa handphone masuk kedalam ruangan ujian.
Sementara satu orang luar, keterlibatannya diduga membantu ketiga peserta menjawab soal-soal ujiannya.
"Handphone yang mereka bawah mereka nyalakan fitur videonya. Itu semua tersambung handset. Namun kita berhasil antisipasi," jelasnya.
Adanya kecurangan yang dilakukan oknum ini beruntung bisa dengan mudah pihak universitas antisipasi. Pengawasan Unhas sangat ketat sebab dilengkapi metal detector. Sehingga peserta yang mencoba melakukan kecurangan pasti akan ketahuan.
Namun untuk kasus ini sempat tidak terdeteksi sehingga perangkat elektroniknya lolos masuk sebab dibantu pihak keamanan ujian.
“Ketiga peserta yang melakukan itu perempuan. Ada indikasi kerjasama. Tiga pelaku peserta. Tiga bukan peserta. Yang bukan peserta itu dua security dan satu orang luar,” bebernya.
Atas kejadian itu, Ishaq menegaskan kepada para peserta agar tidak melakukan hal serupa. Pihaknya pun mengaku akan terus mengevaluasi dan mengantisipasi segala kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum ini.
"Tiap tahun ada kecurangan didapatkan di Unhas. Semoga gelombang selanjutnya tidak ada lagi,” ujarnya.
Atas perbuatannya, tiga peserta ujian yang diduga melakukan kecurangan, kini didiskualifikasi. Mereka tidak diikutkan ujian tahun ini.