Warga Sesalkan Pencopotan Kalapas Parepare

  • Bagikan

PAREPARE, RAKYATSULSEL — Salah satu pengacara kondang di Parepare, H. Guntur P Said angkat bicara terkait polemik yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare, terkait pencopotan ataupun pergeseran Kalapas Zainuddin.

H Guntur menyesalkan pergeseran pejabat di Lapas Kelas ll A Parepare oleh pihak Kanwil Kemenkumham Sulsel.

Menurutnya hal itu boleh saja dilakukan jika telah melalui sidang majelis kode etik untuk membuktikan apakah benar terjadi dugaan pungli atau tidak.

H Guntur menambahkan, sejatinya jangan tergesa gesa melakukan pergeseran, jika hanya melalui opini yang terbangun dari pemberitaan media.

"Harusnya sebelum dinonaktifkan sebagai pejabat Kalapas, yang bersangkutan ditegur dulu, dipanggil dan diminta klrafikasinya terkait issu yg menerpa diri pribadinya,” katanya.

“Jika perbuatan yang dituduhkan sangat serius, maka pejabat yang bersangkutan sejatinya menjalani sidang di majelis kode etik untuk diperiksa oleh pejabat yang ditunjuk,” tandas H. Guntur P. Said, SH, yang juga merupakan Ketua Ormas DPW RGPI Sulsel.

Menurut Pengacara sekaligus CEO Founder Guntur Law Firm ini, tidak ada satupun manusia yang mampu mendiskriminasi atau menzolimi orang tanpa bukti.

Terpisah Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Zainuddin mengatakan, dugaan pungli yang dituduhkan kepadanya masih dalam pemeriksaan internal oleh Kanwil Kemenkumham Sulsel.

“Masih diperiksa, dan saya yakin kebenaran akan terungkap. Saya tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan, di sini kita hanya bekerja, bagaimana Parepare ini khususnya di dalam lapas bersih dari praktik pungli,” tandasnya.

Sementara Andi AS, salah satu warga yang bertempat tinggal di depan Lapas Kelas llA Parepare, sangat menyayangkan pencopotan Kalapas Zainuddin, pasalnya sejak beliau menjadi Kalapas sudah tidak ada lagi mobil yang keluar masuk Lapas di saat tengah malam.

Sebelum Zainuddin menjabat sebagai Kalapas kami sering terganggu dengan tamu penghuni lapas yang memarkir kendaraannya di depan rumah saat tengah malam.

Dirinya juga menambahkan, selama tinggal disini puluhan tahun, baru Kalapas Zainuddin yang mengunjungi rumahnya kami dan sering bersilaturrahmi. (*)

  • Bagikan