NIPAH PARK Serukan Eco-Lifestyle Lewat MASA Land

  • Bagikan
Manajemen Nipah Park dan Berkolaborasi dengan MASA Creative Agency dan Prolog Studio Gaungkan Green Lifestyle

Selain talkshow, penyebutan nama dari NIPAH MALL menjadi NIPAH PARK secara resmi diluncurkan di MASA Land yang ditandai melalui seremoni penanaman pohon oleh Zumadi SM Anwar selaku Kalla Development & Construction Director Kalla Group, Ricky Theodores selaku Chief Executive Officer Kalla Property, dan Rasmila Sari Suaib selaku Sales & Marketing General Manager Kalla Property.

Momen ini juga sekaligus ditandai dengan peluncuran uniform Manajemen NIPAH PARK dengan menggandeng salah satu pelaku industri kreatif lokal Makassar di bidang fesyen, Watts Store.
Memeriahkan festival yang berkonsep ramah lingkungan ini, MASA Land menghadirkan penampilan musik dari musisi ternama tanah air, HINDIA.

Selain menghibur lewat karya-karyanya, HINDIA dikenal sebagai musisi yang peduli terhadap isu-isu lingkungan. Tidak hanya itu sejumlah musisi ternama Makassar juga ikut serta meriuhkan pergelaran tersebut. OG Avamato, Kapal Udara, dan duo grup DVY akan tampil dengan stage act yang berbeda dan konsep yang sesuai dengan tema MASA Land.

Selain penampilan musik, ada fashion expo, culinary spot, talkshow dan masih banyak lagi.
VISUAL ARTIST dan Instalasi Seni Interaktif di MASA Land.

Adapun visual artist atau seniman yang akan terlibat dalam merespon kampanye Eco Festival di MASA Land NIPAH PARK 2022 ini diantaranya, Amrik Dinata, seorang penggambar maupun graphic designer dari brand Liv In Mille dan Hecate.Official.

Ia akan membuat instalasi seni merespon isu lingkungan dari bahan limbah plastik yang berjudul REVERSE. Kantong plastik merupakan barang sekali pakai dengan kegiatan pasca-konsumsi yang tinggi.

Dari karya instalasi ini, pengunjung bisa merasakan langsung bagaimana dampak dari membuang sampah plastik yang susah diolah. Bagaimana seseorang bisa merasakan sesaknya dikelilingi plastik.

Karya ini juga memperlihatkan bagaimana sampah plastik bisa terlihat indah apabila diolah dan dijadikan sebuah karya. Karya instalasi ini bertujuan mengajak pengunjung untuk mengolah atau mendaur ulang sampah plastik menjadi sebuah karya.

Hal ini sejalan dengan harapan dan program jangka panjang NIPAK PARK, mengolah limbah plastik dan tekstil menjadi bahan yang dapat dimaanfaatkan kembali seperti Activation Campaign Program, Installation, dan Merchandising.

Selain Amrik Dinata, Zahra Ramadhanty salah satu visual artist juga terlibat dalam merespon kampanye ini dengan instalasi seni bertajuk Can’t See The Difference. Yang menjadi fokus pemikiran adalah tentang penyu laut yang menjalankan rantai makanan dengan memakan ubur-ubur.

Namun, pencemaran di laut saat ini yang semakin memprihatinkan dengan banyak sampah terkhususnya plastik sedotan, mengakibatkan penyu makan sampah plastik tersebut karena tidak bisa membedakan bentuknya.

Uniknya, visualisasi ini diletakkan di area water station, sehingga tercetus untuk membangun suasana lebih sejuk dengan gambaran bawah laut area padang lamun di mana penyu seringkali mencari makan.

MASA Land juga menyisihkan keuntungan dari festival ini untuk melakukan restorasi terumbu karang yang ada di pesisir Pantai Bara, Bulukumba. Dalam hal ini MASA Land bekerjasama dengan Gaia One Restoration. Mengingat terumbu karang merupakan populasi yang dapat menyerap karbon dan mengasilkan oksigen. (*)

  • Bagikan