Kompetisi Biola The Jakarta Open Violin Competition 2022 Digelar Lagi

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kompetisi biola nasional The Jakarta Open Violin Competition 2022 digelar kembali setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi covid-19. Kali ini, Opus Nusantara melangsungkan kompetisi biola secara offline di Resital Erlangga, Balai Kertanegara, Jakarta, Minggu (28/8).
Sebanyak 38 finalis dari berbagai kategori akan unjuk kebolehan pada babak final.

Mereka sudah melalui beberapa tahapan, seperti pra-eliminasi, semifinal secara virtual, dan final yang digelar tatap muka. Adapun total peserta yang ambil bagian sebanyak 98. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Di sisi lain, enam kategori yang diperlombakan ialah Petite, Junior A, Junior B, Senior A, Senior, B, dan Artist. Ketua Penyelenggara dari Opus Nusantara Eleonora Aprilita menjelaskan pihaknya menghadirkan tiga juri berkelas dunia, yakni Iskandar Widjaya, Sienny Kurniawati, dan Amelia Tionada.

“Mereka sangat kompeten dan memiliki reputasi yang luar biasa di music dengan biola,” kata Eleonora.

Iskandar memiliki rekam jejak mentereng. Dia adalah pemain biola asal Indonesia kelahiran Jerman. Dia pun sudah memenangi berbagai kompetisi internasional. Pria kelahiran 6 Juni 1986 itu adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yang terkenal sejak era Presiden Soekarno karena karya-karya lagu gubahannya.

Dia memulai berlatih piano sejak berusia tiga tahun setelah menyaksikan konser musik klasik anak-anak di Jerman bersama ibunya.

Iskandar dikenal sebagai virtuoso biola paling menarik di dunia violin. Dia lihai menghubungkan berbagai macam genre musik. Dua juri lainnya juga cukup popular di kalangan biola. Eleonora menjelaskan kompetisi biola The Jakarta Open Violin Competition 2022 adalah momentum istimewa.

“Saya berharap para finalis bisa menampilkan talenta terbaiknya di The Jakarta Open Violin Competition 2022 ini,” kata Eleonora. Selain piala, panitia juga menyiapkan hadiah untuk para pemenang, seperti prize loans, Biola Jerome Thiboville, Mirecourt, France tahun 1920 senilai USD 6.000. (Genpi/Raksul)

  • Bagikan