MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah korban dugaan penipuan perusahaan perjalanan (Travel) mendatangi Kantor SLV Travel yang beralamat di Jalan Tun Abdul Razak, Ruko Citralan H-02 Gowa, Jumat (16/9/2022).
Mereka menuntut pihak SLV Travel untuk mengembalikan dana perjalanan yang telah mereka bayar. Adapun yang menjadi korban sebanyak 68 orang dengan total kerugian sekitar Rp3 Milyar.
Salah satu korban bernama Aulia mengatakan dia menjadi korban setelah tergiur dengan paket perjalanan ke luar negeri yang biayanya lebih murah dibandingkan travel lain.
Lanjut, Kata dia, awalnya mengenal SLV Travel dari promosi melalui akun Instagram milik selebgram Makassar. Apalagi, jika dilihat dari postingan akun instagram SLV Travel aktif melakukan perjalanan ke luar negeri sehingga dirinya percaya.
"Awalnya saya tahu SLV Travel itu dari selebgram Makassar, seperti Anggu Batari, Halifa, Uwibama dan lainnya. Ini SLV tidak akan terkenal begini kalau bukan selebgram yang update. Selama ini, saya juga lihat story SLV ini selalu berangkat jadi kami tertarik dengan harga murah, dibanding dengan travel lain," ungkapnya.
Aulia menjelaskan dirinya mendaftar di SLV Travel di Bulan Februari 2022 untuk paket perjalanan Dubai - Turki dengan biaya Rp9,9 Juta. Dengan jadwal keberangkatan di Bulan Mei 2022.
Namun, menjelang hari keberangkan, pihak SLV travel mengundurkan jadwal keberangkatan dengan alasan terkendala pada visa.
"Saya 11 orang didalam grup (rombongan) itu. Dalam 11 orang itu tidak ada yang rekening bank dibawah Rp30 juta. Jadi ini alasan visa ditolak gara gara rekening koran. Yang ditunda itu 2 orang," ujarnya.
"Akhirnya yang mustinya diberangkatkan tanggal 30 mei diundur lagi ke pertengahan bulan Juni," ucapnya.
Maka dari itu, Aulia meminta kepada Pihak SLV Travel agar uang yang telah dibayarkannya untuk perjalanan ke luar negeri Dubai - Turki dikembalikan. Pasalnya total kerugian yang dialaminya sekitar Rp140.925.000.
"Kami hanya minta uang kami kembali, kerugian saya pribadi itu 140.925.000 itu sudah termasuk biaya balon udara, PCR dan semestinya sudah tidak ada PCR tapi alasannya disuruh dulu bayar karena nanti akan dikembalikan kalau tidak ada pemeriksaan PCR (dibandara). Dari total kerugianku, sudah ada kembali Rp 25.925.000," terangnya.
Aulia juga mengatakan sudah banyak dari korban yang telah memasukkan laporan ke pihak Kepolisian. Maka dari itu, meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera menahan passpor yang digunakan si Pemilik SLV Travel untuk ditahan agar tidak dapat melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Kenapa ini polisi tidak tahan, kenapa tidak ditahan pasport nya sampai dia (pemilik SLV travel) bisa ke luar negeri nonton PSM di Kuala Lumpur, sekarang pergi ke Thailand," tuturnya.
Selain itu, Aulia juga meminta pihak Kepolisian untuk melakukan tindakan tegas dengan meng-non aktifkan akun instagram milik SLV Travel. Pasalnya, sampai saat ini akun tersebut masih melakukan promosi perjalanan, yang dinilainya dapat membuat korban lebih banyak lagi.
"Korban sudah banyak. Kami minta dari pihak polisi untuk mengtake down akun instragramnya. Ambil passportnya, karena saat kami demo pada hari senin bulan juni itu Selvi masih sempat sempatnya update membuka open trip ke Labuang Bajo. Makin dia open trip makin banyak korban," tandasnya.
Sama yang diungkapkan Aulia, Korban yang bernama Mage mengungkapkan mengalami kerugian Rp140.925.000 dan meminta agar uang tersebut dikembalikan.
Mage menuturkan sebelumnya, Pihak SLV Travel telah menjanjikan agar uang tersebut dikembali dengan cara dicicil dalam kurun waktu lima hari.
Namun, cicilan tersebut dibayarkan dua kali sebesar Rp15.955.000 pada tanggal 25 Juli 2022 dan Rp10 juta di tanggal 29 Juli 2022.
"Kesini sini dia baru cicil yang pertama itu 15.955.000 tanggal 25 Juli, dia janjinya setiap hari dia bayar mulai dari hari senin sampai jumat. Saya kira bakal lunas, ternyata dia bayar lagi ditanggal 29 juni itu baru Rp10 juta. Dari total 140.925.000 masih ada sisa Rp115.000.000. Dia janji saya, dia buatkan table untuk bayar perbulan pokoknya. Tapi sampai sekarang table itu tidak ada, jadi saya juga tidak tahu kejelasannya bagaimana. Dia serius untuk membayar atau bagaimana," jelasnya.
Diketahui, saat disambangi oleh para korban, kantor tersebut tidak beroperasi. Bahkan dari pantauan akun media sosial Instagram slv_travel mengumumkan bahwa kantor tersebut tutup sementara dan kembali buka dan normal pada tanggal 19 September 2022. (Sas)