MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Golkar memasang target menang di Pemilu 2024 secara nasional. Artinya menang Pilpres, Pileg dan Pilkada.
"Jadi, pertama untuk pilpres itu adalah suatu hal yang tidak bisa kita rubah yakni Airlangga Hartarto ditetapkan capres," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Frederich Paulus di Makassar, Minggu (6/11).
Apalagi, kata dia, ada amanat Musyawarah Nasional (Munas) yang merupakan sarana pengambilan tertinggi di Partai Golkar. Kemudian sudah diputuskan lalu diperkuat dengan hasil rapimnas.
"Tentunya bagaimana kader-kader partai Golkar terus mensosialisasikan pak Airlangga, agar meningkatkan elektabilitas dengan kegiatanya yang beliau lakukan sebagai Menteri Perekonomian," tuturnya.
Terkait koalisi KIB belum memutuskan siapa sosok Capres dan Cawapres 2024. Lodewijk Frederich mengakui masih alot karena masing-masing parpol punya calon.
"Kan masing-masing partai, baik PAN, Golkar maupun PPP itu punya calon. Tetapi belum dibicarakan dalam konteks KIB. Kita masih menyusun, memantapkan visi misi. Nanti itu baru ke sana," ungkapnya.
Sementara ini, Lodewijk memgatakan internal Golkar masih fokus pada Pileg dan Pilpres. Sebab, jika keduanya bisa dicapai maka urusan pilkada lebih mudah dan bisa mendorong kader di daerah maju ikut bertarung.
"Tetapi sambil dia bekerja, dengan mengkampanyekan pak Airlangga, dengan mengkampanyekan pileg, otomatis mengkampanyekan diri dia sendiri," tutur mantan Jenderal itu.
Kemudian poin kedua soal Pileg, kata dia, Golkar telah menargetkan 20 persen atau setara dengan 115 kursi secara nasional di DPR RI. Raihan itu bisa diteruskan ke daerah.
"Nah tadi telah dipaparkan bagaimana tim media kita pada 2014-2019 dengan kondisi kekinian dan hasil survei. Itulah saya bilang kita harus terus bekerja. Waktu masih ada," tegasnya.
Terakhir, Lodewijk mengatakan, poin ketiga Pilkada 2024, Golkar menargetkan 60 persen dan ini berlaku bagi semua tingkatan mulai provinsi dan kabupaten/kota.
"Ini saya katakan bukan hal yang muluk-muluk. Kenapa? Karena pada pilkada terakhir 2020 kita telah mencapai target 51,9 persen," tutup dia. (Yadi/Raksul/B)