IKOM UIN Alauddin Gandeng Perhumas Sulsel Gelar Seminar, Bahas Komunikasi Efektif di Era Digital

  • Bagikan

GOWA, RAKYATSULSEL - Di ruang rapat senat Lecture Teater lantai empat Rektorat UIN Alauddin Makassar, sedang berlangsung Seminar Nasional. Dalam kegiatan tersebut Prodi Ilmu Komunikasi bekerja sama dengan BPC Perhumas Sulawesi Selatan.

Tarian empat etnis, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, serta lontaran kata-kata dari Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), dan Wakil Rektor Satu UIN Alauddin Makassar menjadi sambutan dalam acara tersebut.

Selesai sambutan. Moderator mengambil alih dan mempersilahkan pemateri untuk memberikan materi terkait tema "Peran Komunikasi Kehumasan dalam Penanganan Krisis Global".

Pemateri yang dimaksud merupakan ketua BPC Perhumas Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi.

Materi yang dibawakan yaitu terkait Strategi Komunikasi Kepariwisataan. Ia mengatakan kegiatan ini dilakukan di kampus agar mahasiswa mendapatkan gambaran seperti apa dunia kerja di era digital seperti sekarang ini.

Apalagi pada saat pandemi Covid, kepariwisataan mengalami hambatan yang buruk sehingga dinas kepariwisataan membuat strategi komunikasi untuk mengatasi hal tersebut.

"Kenapa kita perlu membangun sebuah strategi komunikasi yang efektif? Karena sehebat apapun tindakan sebuah instansi atau organisasi lakukan, tapi tidak melakukan komunikasi yang efektif, maka tidak akan memberikan impact sebesar yang kita inginkan," ucapnya sambil menggerakkan tangannya.

Bagaimana cara menyusun komunikasi yang efektif? Devo Khaddafi menjelaskan, untuk membuat sebuah kegiatan besar seperti festival fest, maka agendanya harus jelas, narasumbernya jelas, pengisi acaranya jelas, sumber pendanaannya jelas, dengan melalui perencanaan matang. Semua dipersiapkan agar kemasan agendanya bagus.

Lanjut, kalau sudah sepakat membuat sebuah kegiatan, maka harus ada konsep yang disepakati oleh semua anggota.

"Harus ada konsep yang disepakati oleh semua anggota, jangan sampai satunya jalan ke arah Maros, satunya ke arah Gowa, satunya lagi naik ke arah Sinjai. Akhirnya semuanya tidak ada yang ketemu," jelasnya dengan perumpamaan.

Terakhir ia berharap, melalui kegiatan ini mahasiswa mendapatkan sebuah gambaran bagaimana dunia kepariwisataan di Sulawesi Selatan.

Citizen Reporter: Desviana

  • Bagikan