Parpol Perbanyak Kampanye di Medsos

  • Bagikan
Pemilu 2024 Dinilai Menjadi Era Milenial

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilih milenial tampaknya akan menjadi incaran serius di Pemilu 2024. Pemilih muda ini merupakan pemilih dengan rentang usianya antara 17-37 tahun.

Berdasarkan hasil pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) yang terakhir menunjukkan generasi milenial diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar. Dari 6.321.334 total pemilih di Sulsel, 50 persen diantaranya adalah pemilih milenial.

Komisioner KPU Sulsel, Uslimin mengatakan, pemilih milenial adalah mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Berdasarkan klasifikasi umur, pemilih milenial berdasarkan kelompok usia yakni usia 17-20 tahun mencapai 423.563 jiwa, usia 21-30 tahun 1.507.270 jiwa dan usia 31-40 tahun sebanyak 1.316.746 orang.

"Jadi pemilih pemula dan pemilih milenial sangat besar di Sulsel," ucapnya.

Usle--sapaan akrab Uslimin berharap agar partisipasi pemilih milenial pada Pemilu 2024 mendatang meningkat dari pada Pemilu sebelumnya. "Ada beberapa variabel untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satunya dengan membumikan betapa pentingnya itu semua kegiatan pemilu," katanya.

Selain itu adalah kesadaran masyarakat itu sendiri. "Kesadaran pemilih ini tanggung jawabnya bukan hanya penyelenggara untuk mengajak datang ke TPS," pungkasnya.

Juru bicara DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arif mengatakan memanfaatkan bidang media dan penggalangan opini (MPO) Golkar Sulsel untuk mendapatkan dukungan kaum milenial.

Menurutnya, kaum milenial lebih banyak menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi. "Sekarang itu zaman milenial, survei 75 persen orang menghabiskan waktunya di internet. Kita harus tahu peluang ini. Ini kan sudah perang udara. Jadi kita perkuat semua di DPD pasukan udaranya. Ini sejalan dengan pemilih milenial yang mayoritas. Pengguna internet rata-rata 30 tahun kebawah," ucapnya.

Ke depan kata dia Golkar akan melakukan sosialisasi dengan memperkuat konten-konten yang bisa menarik simpati pemilih dari kaum milenial untuk condong ke Partai Golkar.

"Jadi konten-konten yang dihasilkan tidak boleh lagi konten-konten orang tua. Meskipun Golkar partai tertua, tapi juga punya mindset yang mengkondisikan dengan zaman," jelasnya.

Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe mengatakan, MPO ini merupakan komitmen Golkar Sulsel dalam mendukung program DPP dan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

"Saya menerjemahkan semangat bapak Airlangga yang menyebut kami ini sebagai infanteri -infanteri DPP. Sehingga salah satu implementasinya agar infanteri kita kuat yaitu menguatkan peran Bidang MPO," katanya.

Wali Kota Parepare dua periode ini menjelaskan, hasil survei menunjukkan, 75 persen waktu seseorang dihabiskan bermain internet. Sehingga Bidang MPO wajib menjawab tantangan ini dalam mensosialisasikan capaian dan karya-karya kader Golkar.

"Kita harus buktikan Golkar Sulsel mampu mengembalikan kejayaannya. Dengan catatan perjuangan itu bukan bersifat konvensional saja. Tetapi perjuangan harus juga kekinian dengan berita dan sosmed dengan menyampaikan kondisi keadaan kemajuan Partai Golkar," jelasnya.

Sementara itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel memberikan ruang kepada milenial yang ingin menjadi calon legislatif (Caleg) 2024 mendatang.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Darwis mengatakan ruang untuk milenial karena berdasarkan identifikasi secara demografi bahwa jumlah generasi Y dan Z yang akan mengisi ruang-ruang program generasi emas itu didominasi era digital. "Jadi wajar kalau Demokrat juga mewadahi generasi Y dan generasi Z untuk berkiprah," katanya.

Bahkan partai berlambang mercy ini kata dia sudah memiliki target Pemilu 2024 mendatang khususnya di Sulsel harus mampu mencapai 15 persen. Artinya harus mampu memperoleh 11 sampai 13 kursi.

"Minimal 11 kursi karena ada 11 dapil di Sulsel. Jadi kami rasional saja. Tapi harapannya kami di seluruh dapil, seluruh tingkatan itu terisi kursi," harapnya.

Untuk mencapai target itu, Anggota DPRD Sulsel menyebutkan beberapa program utama yang dilakukan. "Kemudian kami akan senantiasa menghadirkan identitas-identitas Partai Demokrat di semua lini karena itu yang paling utama," jelasnya. (*)

  • Bagikan