MAKASSAR, RAKYATSULSELSUL.CO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar sangat memberikan dukungan terhadap program Pemerintah Kota (Pemkot) khususnya untuk menekan angka mencapai zero stunting hingga tahun 2024 mendatang.
Diketahui, pada tahun ini Pemkot menargetkan penurunan hingga mencapai 2,0 persen, tren saat ini disebut cukup baik sebab dalam dua tahun terakhir terus mengalami penyusutan, di mana di tahun 2021 angkanya masih berada di 5,23 persen, lalu 2022 menurun sebesar 4,06 persen.
Anggota Komisi D DPRD Makassar, Yeni Rahman mengatakan program itu sangat bagus. Namun ia berharap, program tersebut diiringi dengan kajian matang.
"Harus matang sehingga tak sekadar program saja karena tidak bisa dipungkiri angka kemiskinan di Makassar ini masih cukup tinggi," ucap Yeni.
Politikus PKS ini meminta untuk masif melakukan edukasi. Terutama remaja untuk mencegah pernikahan dini (karena harus menikah).
"Karena itu bisa memicu stunting. Karena ketidaksiapan menikah, sehingga juga tidak siap menjadi ibu," katanya.
Kedua, ia berharap anggaran untuk menyuplai kebutuhan gizi ibu-ibu hamil itu diperhatikan. "Karena tidak semua mau periksa ke posyandu. Tidak semua masyarakat Makassar ekonominya mampu," jelasnya. (fahrullah/B)