Lebih jau wakil Dekan I Fisipol Unismuh Makassar itu menuturkan, partai lain pun akan sulit mengambil sikap, sepanjang PDIP belum mengambil sikap soal Capres yang di usung.
Apalagi PDIP di kenal dengan model kepemimpinan berbasis komando. Tegak lurus. PDIP pun sepertinya ingin mengatur ritme dan pergerakan kader, termasuk mencegah gerakan-gerakan tambahan.
Bahaya juga kalau PDIP melepas kader membangun dukungan yang belum diputuskan partai. Kepala-kepala daerah kader PDIP dan massa pendukung bisa terfragmentasi.
"Soal rivalitas Puan dan Ganjar, PDIP masih punya waktu menentukan pilihan. Di Pilpres 2014, PDIP berani mengusung Jokowi, bukan di Ketua umum Megawati. Apalagi Pilihan yang terbukti mengembalikan partai banteng ke kursi kekuasaan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memastikan tidak akan mengumumkan bakal calon presiden yang akan diusung PDIP dalam perhelatan pemilihan presiden 2024-2029.
Kepastian itu disampaikan Megawati saat memberikan pidato politik dalam peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Mulanya, Megawati menceritakan informasi yang disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto perihal jumlah wartawan yang hendak meliput acara ini. Megawati mengaku heran lantaran HUT ke-50 PDIP ini sebatas seremonial semata.
"Karena ini yang ditunggu-tunggu kalau orang main taruhan, sudah masang, sing arep yang diumumke ibu sopo," katanya.
Menanggapi hal itu, ribuan orang yang hadir dalam acara itu pun bertepuk tangan.
"Ya ntar dulu, emangnya aku situ tepok tangan mau tergiur umumkan. Nggak hehehe," ujarnya sembari tertawa. (Yadi/Raksul/B)