LUWU UTARA, RAKYATSULSEL - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Luwu Utara mengimbau warga Luwu Utara agar tidak terpengaruh isu penculikan anak oleh sindikat penjual organ tubuh.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB, Hariana, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya anak yang diculik di Luwu Utara.
“Diduga isu penculikan tersebut disebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (20/1/2023), di Masamba.
Menurut Hariana, isu penculikan anak yang marak di sosial media, bahkan berita hoaks tujuannya untuk mengganggu rasa aman warga.
“Jadi, kami imbau kepada warga, khususnya orang tua, untuk tidak termakan isu hoaks penculikan anak. Sebisa mungkin bijaklah bermedia sosial. Saring dulu sebelum sharing, karena dampak hoaks ini lebih berbahaya,” terangnya.
Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa DP3AP2KB tetap melakukan upaya antisipasi untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya yang mempunyai anak balita atau seusia sekolah dasar, seperti meningkatkan patroli dan mengerahkan petugas kepolisian.
“Kita tetap lakukan upaya antisipasi. Kemarin, kami rapat dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Luwu Utara. Mereka akan masuk ke sekolah-sekolah,” tambah dia.
Tak sampai di situ, Hariana juga mengimbau warga agar memanfaatkan layanan call center apabila melihat, mendengar atau mengalami agar segera melaporkan ke pengaduan UPT P2TP2A (0852 4922 8443).
“Bisa juga melalui layanan konseling keluarga (Puspaga) di nomor 0852 1125 7178 atau segera melapor ke petugas keamanan terdekat agar cepat ditangani,” katanya.
Hariana menambahkan, meski penculikan anak masih sekadar isu, tetapi warga diminta tetap waspada, khususnya yang mempunyai anak kecil, memantau tempat bermainnya dan mengantar serta menjemput anak sekolah,” tutup Hariana. (*)