Pascasarjana UMI Optimalkan Pelayanan Berwujud Embracing Smart University

  • Bagikan
Direktur Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI), Prof. Dr. Sufirman Rahman SH, MH, bersama jajarannya saat melakukan silatuhrahmi ke Kantor Harian Rakyat Sulsel, di Jalan Sultan Alauddin, No.25, Makassar, Kamis (2/2/2023).

"Di Pascasarjana yang berkaitan dengan SOP, semua sudah lengkap," ucapnya.

Bahkan, kata dia semua program studi yang ada di Pascasarjana UMI telah terakreditasi. "Jadi target kami dari 16 Prodi unggul semua," lanjutnya.

Sebagai universitas swasta terbesar di Indonesia Timur, kata dia, Pascasarjana UMI saat ini telah membina 16 Program studi 4 diantaranya program doktor dan 12 diantaranya program magister. Dari 16 tersebut yang memiliki minat tinggi yakni magister hukum.

"Karena magister ilmu hukum yang pertama unggul dan pertama juga akreditas A dan itu sebabnya beberapa anak guru besar Unhas anaknya dia kasih kuliah UMI," bebernya.

Bahkan kuliah di Pascasarjana UMI kata dia termurah di seluruh Indonesia sehingga hal itu wajar terkait tingginya minat masyarakat kuliah di UMI.

"Coba bandingkan Unhas saja S2 Hukum lebih Rp10 juta per semester. Kalau di UMI hanya Rp7,5 juta setiap semester. Kalau di Unibos memang Rp6 juta tapi setiap belanja mata kuliah bayar lagi, sistem SKS, kan mahal juga " bebernya.

"Jadi saya jamin UMI termurah di seluruh Indonesia," tegasnya.

Tak hanya itu, UMI juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi. "Diskon 50 persen. Kalau Alumni S1 yang masuk 10 besar dapat diskon dan itu ada surat dari rektor," bebernya.

Prof Sufirman menyampaikan, mahasiswa di Pascasarjana UMI tidak hanya muslim, namun ada juga non muslim yang melanjutkan pendidikan S2. "Kami itu di Pascasarjana ada sekitar 15 persen non muslim dan ini cukup besar dan tidak ada perbedaan pelayanan pendidikan dan sebagainya," jelasnya.

Selain itu, dirinya juga mengajak kepada alumni S1 dari berbagai universitas yang ada agar bisa melanjutkan pendidikan S2 di Pascasarjana UMI. Sebab ada sekira 60 lebih tenaga pendidiknya yang memiliki kualitas.

"Dosen kami yang profesor lebih 60 orang, belum lagi dosen mitra. Jadi semuanya ada 100. jadi yang mengajar cuma profesor dan dosen kepala saja, dibawa profesor dan itu tidak bisa diragukan," tutupnya.

Tak kalah penting melanjutkan pendidikan di Pascasarjana UMI bukan hanya cerdas dalam pendidikan saja, tapi cerdas dalam etika dan moral juga.

"Kalau sudah menjadi alumni UMI, sekaligus menjadi duta, dai untuk menebar kebaikan ke masyarakat. Jadi bukan hanya berkah untuk Muslim saja tapi non muslim juga," tegasnya. (Fahrul/B).

  • Bagikan