Maknai Perjuangan Soekarno Dihadapan Sekjen PDIP, Rektor UNM: Ciptakan SDM Berkualitas

  • Bagikan
Rektor UNM Prof Husain Syam Dampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat Berikan Keterangan ke Awak Media, Senin (6/3)

"Isilah negara ini dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga negara ini bisa maju dan berdaya saing unggul, kira-kira begitu makna dari setiap perkataan Bung Karno ketika melihat di dinding ruang kelas sekolah," ungkapnya.

Karena itu, Prof Husain Syam mengajak kepada seluruh mahasiswa dan para generasi muda agar mengisi ruang-ruang intelektual dengan buah pemikiran yang pernah diaktualisasikan oleh Bung Karno dalam menjalankan kepemimpinan dimanapun organisasi itu.

"Betapa pemuda itu selalu menjadi kata kunci, mulai dari pergerakan tahun 1908, 1928, 1945, 1966, dan 1998. Semua pergerakan revolusi itu pasti dilakukan oleh kaulah muda. Dan itu sangat cocok dengan perkataan Bung Karno bahwa berikan aku 10 pemuda maka akan ku guncangkan dunia," jelasnya.

Sementara itu, Hasto Kristiyanto dalam paparan kuliah umum kebangsaan yang dibawakannya meminta para mahasiswa berani memupuk spirit kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia dengan mengaktualisasikan pemikiran Soekarno.

Bahkan, Doktor di bidang ilmu pertahanan ini juga menyinggung peran Perguruan Tinggi di Sulsel dan mahasiswanya agar bisa merespons keadaan saat ini bagaimana menyongsong generasi emas pada tahun 2045 mendatang.

"Yang harus dilakukan bagaimana memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, lewat perbanyakan riset dan inovasi. Selain itu, kampus juga harus bisa melakukan kaderisasi kepemimpinan untuk menciptakan generasi emas bangsa," katanya.

Menurut Hasto, bagaimana masyarakat hari ini membangun kesadaran cara pandang geopolitik Soekarno dalam mendayagunakan seluruh instrumen dari potensi yang dimiliki untuk kemajuan pembangunan dan pertahanan negara.

"Sesuai hasil penelitian saya dalam disertasi mengenai pemikiran geopolitik Soekarno di Universitas Pertahanan. Jadi pendidikan itu menjadi faktor terpenting kedua setelah variabel kepentingan nasional, jika Indonesia mau maju," ungkap Hasto.

Sekadar diketahui, kuliah umum kebangsaan turut dihadiri unsur pimpinan lingkup UNM, Rektor Unhas Prof Jalaluddin Jompa, Rektor UIN Prof Hamdan Juhannis, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Sulsel
Sulsel Fraksi PDI Perjuangan, dan jajaran Pengurus DPD PDI Perjuangan Sulsel. (*)

  • Bagikan