Dari situ ekosistem pun terbentuk, termasuk membuat digitalisasi untuk big data Metaverse, seperti ada QR Code untuk penduduk, data pribadi, digital address, medical record, financial record, semuanya. Rumah-rumah dibuat tiga dimensi. Pun, mengukur tingkat sosial sehingga ada mitigasi sosial; social caring, social sharing.
"Di longwis inilah saya ajak masyarakat menanam sejumlah komoditi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini sejalan dengan kebijakan pusat untuk memerangi inflasi, juga food security. Termasuk menguatkan hubungan sosial masyarakat karena adanya kerja sama di lorong," ujar Danny.
Ia katakan semuanya dimulai dari ekonomi mikro sehingga dampaknya sekaligus termasuk menekan gini ratio atau kesenjangan ekonomi. Hasilnya, kini longwis pun menjadi ruang produktif dan etalase kota atau tujuan pariwisata.
Pun, dengan program longwis ini, pertumbuhan ekonomi di Makassar mencapai 5,40 persen dari sebelumnya 4,47 persen. Selain itu inflasi di Makassar juga turun, berdasarkan data BPS Kota Makassar bahwa sejak November tahun lalu mencapai 5,99 persen lalu turun mencapai 5,72 persen pada Februari 2023.
Jumlah penduduk miskin di Makassar pun turun. Pada 2021 berjumlah 74.690 sedangkan 2022 turun menjadi 71.830.
Sementara itu, di tengah kerja sama dengan RISE, kedepannya kelanjutan kolaborasi dengan Pemkot Makassar sendiri, saran dia, pula dapat fokus pada ekosistem persampahan.
Apalagi, program bank sampah di Makassar, tekannya, berhasil membawa salah satu industri swasta ke Makassar untuk mengolah sampah yang telah dipilah dari Bank Sampah.
Lagi-lagi, kata dia, ekosistem seperti Bank Sampah ini bakal merangsang ekonomi masyarakat lorong dengan dapat mengolah bahan yang tak terpakai menjadi layak guna. "Nah, kita bisa kolaborasi dengan RISE di situ. Memperkuat ekosistem bank sampah yang sudah ada," sarannya. (Sasa/B)