PT VALE Mencatatkan Rekor Terendah Penggunaan Energi Semenjak 2020

  • Bagikan
PLTA Balambano sebagai salah satu sumber energi terbarukan dari tambang di Luwu Timur yang telah mendukung proses transisi energi dari PT Vale Indonesia. (Dok: PT Vale Indonesia Tbk)

Tahun 2022, Konsumsi 26,6 juta GigaJoule untuk Operasional

JAKARTA, RAKYATSULSEL - PT Vale Indonesia (PTVI), dalam Laporan Keberlanjutan 2022 (Sustainability Report 2022) yang dikeluarkan pada Mei 2023, tercatat mencetak rekor terendah dalam penggunaan energi dibandingkan dua tahun ke belakang. Tahun 2022 PTVI mengkonsumsi 26,6 juta GigaJoule (GJ) untuk operasionalnya.

Penurunan ini dinilai sangat signifikan, mengingat pada tahun 2020, operasi pertambangan PTVI mengkonsumsi 30,6 juta GJ. Pencapaian ini tentu bukan saja mengukuhkan PTVI sebagai penghasil nikel dengan nilai emisi karbon paling rendah di Indonesia, tetapi juga semakin mendekatkan perusahaan nikel Indonesia ini pada target mengurangi 33% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030.

Teknisi PT Vale Indonesia mengamati proses produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Balambano sebagai salah satu sumber energi terbarukan dari tambang di Luwu Timur. (Dok: PT Vale Indonesia Tbk)

“Kami mencatat capaian positif dalam pengelolaan lingkungan di tahun 2022. Secara keseluruhan, total emisi GRK hingga tahun 2022 secara kumulatif turun sebesar 373.563 ton CO2 eq, dari baseline tahun 2017 sebesar 2.013.950 ton CO2 eq. Pencapaian ini masih dalam proyeksi roadmap net zero emission yang akan diterapkan secara bertahap di PTVI,” ungkap Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International Council on Mining and Metals (ICMM), industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7% emisi gas rumah kaca secara global. Lebih lanjut, sumber utama emisi GRK dari industri pertambangan meliputi konsumsi energi dari pembakaran bahan bakar fosil, khususnya solar, dan penggunaan listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil.

  • Bagikan