Kepala LLDikti: Unibos Kebanggan Kita
MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Target Universitas Bosowa (Unibos) Makassar untuk mencapai 20 Guru besar alias Profesor di tahun 2023 bukan ucapan semata, melainkan benar-benar dibuktikan.
Hal ini terbutki, resmi mengukuhkan dua guru besar baru, di Gedung Lestari "45", Rabu (24/5/2023). Mereka yakni Prof. Dr. Agustinus Jarak Patandean, M.si (Profesor dalam Bidang Ilmu Pendidikan Fisika) dan Prof. Dr. H. Delly Mustafa. M. Si (Profesor dalam Bidang Ilmu Administrasi Negara).
Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara, Dr. Andi Lukman, M.Si menilai bahwa Unibos telah menjalankan proses belajar mengajar selama ini berjalan sehat.
Dengan begitu, kata dia bertambah guru besar sesuai dengan target di LLDikti bahwa setiap tahun bertambah terus guru besar untuk Perguruan Tinggi Swasta.
"Dimata LLDikti wilayah IX, Unibos menjadi kebanggan kita. Terbuti dengan pengelolaan dan SDM memadai," katanya.
Dia menuturkan dengan bertambahnya guru besar di Unibos akan meningkatkan akreditasi PT.
"Dengan bertambahnya guru besar di Unibos ini saya yakin sekali ini akan menambah peningkatan akreditasi Perguruan Tinggi," tuturnya.
Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Prof. Dr. Ir Andi Muhibuddin M. Si selaku Ketua Dewan Profesor dan dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si selaku Rektor Unibos.
Dalam sambutannya, Rektor Unibos, Prof. Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si, menyampaikan ucapan selamatnya kepada dua guru besar yang baru dikukuhkan.
"Selamat dan apresiasi atas dikukuhkannya dua orang profesor Unibos, semoga dengan pengukuhan ini bisa menginspirasi para akademisi yang lain untuk menjadi guru besar atau profesor," sampainya.
Prof. Dr. H. Delly Mustafa. M. Si (Profesor dalam Bidang Ilmu Administrasi Negara mengatakan, sebelum memilih dan menetapkan judul pidato pengukuhan ini, dia sempat merenung dan menghitung waktu mundur Sudah berapa tahun sebagai tenaga akademisi.
"Dan apa yang telah saya sumbangkan dalam dunia akademik menghitung waktu ternyata tahun 2023 ini sudah 33 tahun lamanya, saya mengabdi sebagai dosen dan awal mati meniti karir sebagai dosen pada tahun 1989," jelasnya.
Ia menilai bahwa Patologi muncul karena perilaku negatif atau penyimpangan yang dilakukan pejabat atau lembaga birokrasi seperti penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan kolusi korupsi dan nepotisme.
Kedua pencerahan pengobatan patologi Birokrasi dapat dilakukan antara lain dengan reformasi birokrasi good governance Inovasi birokrasi yaitu perubahan pola pikir mendset dan budaya kerja.
"Dalam keseharian jika kita mendengar kata patologi pikiran kita langsung tertuju kepada kedokteran, Kenapa patologi dalam ilmu kedokteran yaitu ilmu tentang penyakit? Patologi birokrasi muncul akibat perilaku para birokrat dan kondisi yang membuka kesempatan untuk itu baik yang menyangkut politis kultural dan teknologi," tuturnya. (Yad/A)