MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sementara itu, beredar 85 nama bakal calon legislatif Partai NasDem untuk DPRD Sulawesi Selatan pada Pileg 2024. Komposisi bacaleg partai besutan Surya Paloh ini diisi nama-nama yang cukup mumpuni dan merata di 11 daerah pemilihan (Dapil). Rerata bacaleg NasDem ini mulai keluarga pejabat hingga figur yang pernah menduduki jabatan strategis di instansi vertikal.
Misalnya, putri Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, Aura Aulia Imandara, menantu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Riska Mulfiati Lutfi serta mantan Dansat Brimob Polda Sulsel, Adeni Muhan di Dapil Sulsel Satu.
Nama lain bacaleg NasDem yakni istri Bupati Bantaeng Ilham Azikin, Sri Dewi Yanti dan istri mantan Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam, dr. Ani Nurbani.
Ketua Partai NasDem Sulsel Rusdi Masse memasang target tinggi di Pemilihan Umum 2024. Rusdi mengatakan, bacaleg Sulsel berasal dari beragam latar belakang dan usia. Termasuk dari kalangan milenial dan Gen Z. Kuota perempuan juga di atas syarat minimal 30 persen.
"Kami ingin Partai NasDem memenangi pemilihan legislatif, khususnya untuk DPRD Sulsel," ujar Rusdi.
Secara spesifik, Rusdi menyebut NasDem memasang target 20 kursi DPRD Sulsel pada Pemilu 2024. Target itu lebih tinggi dibandingkan capaian 12 kursi di Pemilu 2019, yang menempatkan NasDem di jajaran pimpinan DPRD.
Dengan demikian, dia berharap NasDem akan mengusung sendiri calon gubernur pada Pilgub Sulsel November 2024. Maka mereka bisa mencalonkan gubernur tanpa berkoalisi dengan partai lain.
"Saya mau menang. Maka minimal 20 kursi di DPRD Sulsel, supaya bisa mengusung langsung calon gubernur," kata Rusdi.
Kaitan pemilu dengan sistem proporsional tertutup atau terbuka, mantan Bupati Sidrap itu mengatakan bukan masalah bagi NasDem. Yang jelas, kata dia, tetap memasang target untuk jadi pemenang pemilu.
"Partai NasDem tidak mau ambil pusing mengenai sistem proporsional tertutup atau terbuka. Itu bukan jadi halangan buat kami sebagai kader di Nasdem," imbuh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, penataan bacaleg yang kompetitif di setiap dapil, memberikan keuntungan besar bagi partai dalam meraih suara. Alasannya setiap figur memiliki keinginan untuk terpilih.
"Maka semuanya secara otomatis bekerja untuk mendapatkan suara. Sehingga peluang mengamankan kursi atau menambah kursi cukup besar," ujar dia. (suryadi/B)