"Ada hal yang logis dan tidak. Itu kan pemikirannya pak Amran. Saya ini kan bukan anggota partai, punya partai juga tidak, saya orang dhuafa," kata Susi merendah.
Terkait masifnya suara-suara warganet di media sosial mendorong Susi tampil di kontestasi kepemimpinan nasional, Susi menyebut itu adalah suara-suara publik yang tidak bisa ditolak dan dikendalikan.
"Mengabdi untuk negeri tidak harus di pemerintahan. Pak Amran ini kan kadang-kadang provokator. Tapi kalau Pak Amran bikin partai saya akan ikut," ucapnya tertawa. (FO)