JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk kesekian kalinya kembali masuk dalam bursa calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Hal ini berdasarkan temuan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat elektabilitas bos Susi Air itu masuk dalam 7 besar kandidat paling potensial dan patut diperhitungkan.
Survei yang dilakukan sepanjang 26-30 Mei 2023 tersebut menempatkan Susi Pudjiastuti di posisi ketujuh dalam simulasi 18 nama calon presiden. Susi meraup poin dukungan sebesar 2,2 persen.
Ajaibnya, Susi yang bukan kader partai politik, bukan pula bagian dari pemerintahan dan nyaris tidak pernah turun berkampanye justru mengungguli semua kandidat perempuan dan beberapa petinggi partai seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Non-partai, tidak punya jabatan, tanpa kampanye, tapi Bu Susi mampu menyodok di tujuh besar memang keren sih," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Twitter, dikutip pada Selasa (6/6/2023).
Merespon temuan tersebut, Susi pun terlihat merendah. Ia menyebut surevi tersebut hanya membuat publik tambah halusinasi.
"Pak Burhan bikin teman-teman ini tambah halusinasi," celetuk Susi tertawa.
"Optimisme teman-teman itu ada dasarnya Bu. Bukan halusinasi," timpal Burhanuddin Muhtadi.
Sebelumnya saat Susi bertemu mantan menteri pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Makassar, muncul dorongan untuknya maju mencalonkan diri sebagai pemimpin nasional di Pilpres mendatang.
"Bagaimana kalau Ibu Susi kita jadikan presiden. Ada legacy dan track record gemilang beliau yang tak bisa dibantah," ujar Amran, Senin (22/5/2023).
Susi mengaku bahkan tak pernah membayangkan atau terbesit di benaknya akan menjadi calon presiden.
