Hanya saja, pihaknya sendiri tidak bisa melarang jika itu dilakukan oleh para orang tua siswa. Dengan catatan, sekolah hanya bisa dilibatkan sebagai undangan saja untuk menghadiri dan bukan sebagai bagian dari pelaksana.
Ia membeberkan, maraknya prosesi wisuda pada tingkat TK-SMP menjadi lumrah sebab tidak ada bedanya dengan perguruan tinggi. Semua punya jenjangnya masing-masing.
"Kalau begitu di perguruan tinggi S1 wisuda terus lanjut ke S2 dan S3. Sama saja, semua punya jenjang," tuturnya.
Kata Muhyiddin, yang paling penting prosesi wisuda itu tidak ada kaitannya dengan pengambilan ijazah oleh siswa. Oleh karena itu, bagi orang tua yang tidak setuju dan tidak sanggup sebaiknya tidak memaksakan untuk ikut. (FO)
