Hamka B Kady Ingatkan Jaga Kualitas Pelayanan Kapal Roro KMP Takabonerate

  • Bagikan
Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady saat melakukan sidak kapal roro KMP Takabonerate, Selasa (19/7/2023).

SELAYAR, RAKYATSULSEL - Anggota Komisi V DPR RI, Hamka B Kady memberi apresiasi setinggi-tingginya terhadap pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam pengelolaan operasional kapal roro KMP Takabonerate, rute Bira - Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Dalam kunjungan kerjanya ke Selayar, Legislator Golkar asal Sulsel ini sekaligus melakukan inspeksi kapal roro KMP Takabonerate, Selasa (19/7/2023).

"Kapal takabonerate harus mempertahankan kualitas pelayanan dan kebersihannya," ujar Hamka B Kady.

Namun ada catatan penting untuk menyempurnakan kualitas layanan KMP Takabonerate. Kapal yang beroperasi perdana pada 7 Juni 2021 lalu didorong untuk segera dilakukan pembenahan dari segi fasilitas penunjangnya.

"Namun menurut saya ada yang perlu dibenahi dari kapal ini, dan harus segera naik dop untuk memperbaiki sejumlah hal terutama lantainya. Tapi secara umum bisa saya katakan bagus, penumpang juga tertib dapat memahami dimana tempat buang sampah. Mereka tidak lagi buang sampah sembarangan. Sehingga kelihatan bahwa ini fasilitas penyeberangan yang memadai dan nyaman," paparnya.

Hamka berpesan, pihak ASDP dan para nakhoda kapal menjalankan manajemen sesuai prosedur yang berlaku karena ini menyangkut dengan keselamatan penumpang.

"Saya apresiasi ASDP supaya melakukan manajemen yang lebih baik lagi, terutama pelayanan terhadap warga di pulau-pulau sekitar Selayar dengan penuh perhatian. Kepada seluruh nakhoda kapal saya harapkan dapat bekerja sesuai prosedur yang berlaku, jangan sampai ada kesalahan sedikit pun karena ini menyangkut keselematan penumpang," tegasnya.

Diketahui, Hamka B Kady merupakan aktor utama yang memperjuangkan pengadaan kapal roro KMP Takabonerate menggantikan KM Lestari Maju yang karam di laut Selayar pada 3 juli 2018.

Hamka menyebut pembuatan kapal ini menelan anggaran APBN sebesar Rp 35 miliar.

"Itu uang rakyat loh. Setengah mati memperjuangkan itu sampai benar-benar jadi itu kapal," pungkasnya. (*)

  • Bagikan