“Beruntung bagi ASN yang memiliki hobi tertentu atau keahlian profesional, biasanya lebih mudah menyesuaikan diri dalam menghadapi hari tua,” ucap Andap di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Menurut Sekjen Kemenkumham, di masa pensiun, seharusnya beban hidup ASN lebih ringan, karena sudah terbebas dari belenggu pekerjaan yang sarat menyita waktu. Tetapi ironisnya, ditengah masyarakat kita pada umumnya tidak demikian.
“Justru mereka malah dibebani pikiran yang berat, seperti beban ekonomi dan gaji pensiunan yang kecil,” imbuh jenderal bintang tiga ini.
Materi kegiatan yang dihelat selama dua hari ini terdiri dari succsess story, program pencerahan, orientasi kewirausahaan, dan pemberian motivasi. Di hari pertama dilakukan pemberian pembekalan oleh Ketua Yayasan Pensiunan Pengayoman Kemenkumham, motivator/psikolog/rohaniawan, serta narasumber dari Badan Kepegawaian Negara, PT. Tabungan Asuransi Pensiun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan PT. Tabungan Perumahan Rakyat.
Sedangkan di hari kedua dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap peserta, yang meliputi leukosit, trombosit, eritosit, hematorit, hemoglobin, kimia darah, dan Hba1c. Peserta kegiatan ini mencakup 93 calon purnabakti dari unit utama dan 1.220 dari kantor wilayah. (*)