MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih memberikan kesempatan kepada partai Politik (Parpol) untuk melakukan perombakan Bakal calon Legislatif (Bacaleg) sebelum mereka ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap (DCT).
Namun sampai saat ini Partai Golkar Makassar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dipastikan tak akan melakukan penggantian terhadap 50 Bacaleg di lima Daerah Pemilihan (Dapil).
"Insya Allah kami berharap tidak ada lagi yang berubah bacalegnya," kata Sekretaris DPD II Golkar Makassar Wahab Tahir saat dikonfirmasi harian Rakyat Sulsel.
Namun, kata anggota DPRD Makassar bisa melakukan pergantian apabila ada hal yang tidak diinginkan yakni karena Bacaleg mereka meninggal dunia sebelum penetapan DCT. Namun pihaknya sudah menyiapkan Bacaleg cadangan.
"Tapi apabila ada kejadian luar biasa (Karena meninggal dunia atau dipecat) Partai Golkar kota Makassar sudah menyiapkan kader untuk mengisi akan tetapi kami berharap hal itu tidak terkendali," bebernya.
Dari 50 Bacaleg di 5 Dapil tersebut kata Wahab Tahir saat ini sudah bergerak untuk mensosialisasikan diri. Apalagi partai berlambang pohon beringin rindang ini memiliki target besar dengan mendudukan 10 kader mereka sekaligus merebut kursi ketua DPRD yang telah hilang pada Pemilu 2019 lalu.
"Alhamdulillah dari 50 Bacaleg hampir 90 persen sudah bergerak dan sekitar 60 persen sudah bergerak masuk kategori masif di semua Dapil," jelasnya.
Senada yang dikatakan Ketua DPC PDIP Kota Makassar, Andi Suhada Sappaile jika dia harapkan tidak ada lagi perombakan sampai penetapan DCT.
"Kalau untuk PDIP semoga tidak ada lagi (pergantian Bacaleg)," katanya.
Wakil ketua DPRD Kota Makassar ini pun menyebutkan saat ini seluruh bacalegnya sudah jalan melakukan sosialisasi namun pastinya setiap individu berbeda. "Tentunya pergerakan caleg tidak semua sama," singkatnya. (Fahrullah/B)