MADINAH, RAKYATSULSEL - Para jemaah umrah PT Annur Ma'arif melakukan napak tilas perjuangan Nabi Muhammad SAW menyiarkan agama Islam di Madinah, salah satunya di Jabal Uhud.
Senin, 4 September 2023, jemaah umrah PT Annur Ma'arif usai salat subuh mulai bersiap. Mereka akan mendatangi sejumlah masjid untuk melakukan ziarah dan mengunjungi Jabal Uhud.
Berangkat dari hotel menggunakan bus, para jemaah langsung menuju Masjid Quba' untuk melaksanakan salat sunnah. Sepanjang jalan, rombongan juga melewati Masjid Bilal bin Rabbah.
Masjid Bilal bin Rabbah sendiri terletak tepat berada di sebelah selatan Masjid Nabawi, dalam jarak sekitar satu kilometer. Ini merupakan salah satu masjid yang dibangun di tempat bersejarah di kota Madinah. Nama Masjid ini diambil dari seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal, yaitu Bilal bin Rabbah.
Tak lama rombongan tiba di Masjid Quba'. Menurut beberapa riwayat, Masjid Quba Madinah merupakan masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah pada saat hijrah ke Madinah.
"Oleh karena itu, ketika kita berada di Madinah, kita sangat dianjurkan untuk bersuci dengan wudhu dari hotel kemudian mendatangi Masjid Quba dan shalat di dalamnya, baik salat wajib atau sunah. Selain untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW, mendatangi masjid ini dan salat di dalamnya memiliki keutamaan yang besar, yaitu bernilai seperti pahala umroh," Abd Karim, Muthawif umrah Annur Ma'arif.
Setelah itu, rombongan wisata ke Kebun Kurma. Di lokasi ini jemaah banyak mencoba berbagai jenis kurma. Beberapa jemaah juga membeli untuk dibawa pulang. "Kalau makan satu, dua atau tiga biji silahkan, halal, tapi kalau mau bawa pulang harus bayar," ujar Abd Karim.
Bertolak dari Kebun Kurma, rombongan jemaah mengunjungi Jabal Uhud. Jabal atau bukit Uhud merupakan salah satu tempat bersejarah di Madinah, Arab Saudi yang banyak dikunjungi jemaah haji dunia, termasuk Indonesia. Para jemaah mengunjungi Jabal untuk ziarah sekaligus napak tilas perang Uhud antara pasukan Nabi Muhammad SAW dengan kaum kafir Quraish.
Selain berupa bukit, di tempat ini juga berdiri kokoh Masjid Sayed Al-Shuhada atau Masjid Uhud dan makam 70 syuhada sahabat nabi, termasuk paman Rasulullah, Hamzah bin Abdul Muthalib yang gugur dalam peperangan tersebut.
Pengunjung juga banyak mendaki Jabal Ruma alias bukit pemanah yang berseberangan dengan Masjid Uhud. Bukit tersebut menjadi saksi bisu kekalahan 700 pasukan Rasululullah dari kaum Quraisy yang berjumlah sekitar 3.000.
Abd Karim menceritakan jika di bukit tersebut, Rasulullah menempatkan 50 pemanah. Mereka menembakkan panah ke arah pasukan kafir Quraisy. Strategi itu jitu. Pasukan Quraisy mundur dan meninggalkan harta rampasan.
Sedianya, Rasulullah SAW berpesan kepada pasukan pemanah agar tidak turun bukit. Namun sejumlah pemanah tampak serakah. "Melihat kaum Quraisy mundur, mereka turun merebut harta rampasan alias ghanimah dan melupakan pesan Rasulullah, " jelasnya.
Saat pemanah turun, Khalid bin Walid membawa pasukan Quraisy mundur ke belakang bukit Uhud dan memutarinya. Setelah itu, mereka kembali dan menyerang dari belakang. Pasukan muslimin pun kewalahan dan kalah. Beberapa sahabat mencoba bertahan melawan gempuran pasukan Quraisy. Sayang, mereka kalah jumlah.
"Pasukan muslim diterpa kekalahan karena ketidaktaatan pada Rasulullah," kata Abd Karim.
Abd Karim menambahkan, bukit Uhud terbentang dengan panjang kurang lebih 7 kilometer. Bahkan diriwayatkan dalam Alquran, Allah SWT kelak akan memindahkan bukit Uhud ke Syurga.
Selain itu sebuah riwayat menyatakan bahwa Rasulullah pernah menunaikan salat zuhur di tempat tersebut pada hari pertempuran Uhud setelah pertempuran selesai.
Dengan memadukan arsitektur tradisional dan modern, Masjid Uhud merupakan masjid terbesar kedua di Madinah setelah Masjid Nabawi. Terlebih lagi, masjid tersebut sempat mendapat proyek ekspansi.
Pada 2017, Pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi perluasan Masjid Uhud. Renovasi tersebut memperluas daya tampung Masjid Sayed Al-Shuhada untuk 15.000 jemaah. (*)