Pemilu 2024, Hanura Makassar Hanya Ingin Kembalikan Kursi Yang Hilang

  • Bagikan
Ketua Hanura Kota Makassar, HM Yunus.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Makassar tidak memiliki target tinggi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 nanti. Hanura Makassar hanya ingin mengembalikan kursi yang hilang pada Pemilu 2019 lalu.

Diketahui Hanura pernah mendudukan kadernya sebanyak 5 orang di DPRD Makassar pada Pemilu 2014 lalu, namun 2019 mengalami penurunan dan hanya menyisahkan 3 kursi.

"Kami di Hanura satu kursi satu dapil sudah cukup. Kami hanya ingin kembali mengulangi kesuksesan di tahun 2014 di mana waktu itu kami berhasil mendapatkan lima kursi. Sekarang ini kan kita cuma punya 3 kursi. Di 2024 ini kami ingin mendapatkan kembali lima kursi. Itu bagi kami sudah lebih dari cukup," ujar Ketua Hanura Kota Makassar, HM Yunus.

Hanura Makassar tetap berharap jika di Pileg 2024, bisa mendapatkan kursi lebih banyak lagi. Ditanya soal potensi mendapatkan dua kursi di lima dapil, Yunus menegaskan jika hanya Dapil V Makassar saja yang potensinya cukup besar.

"Kalau ditanya apakah mau dapat kursi sebanyak-banyaknya, yah semua partai pasti menginginkan itu termasuk Hanura. Kita tetap berupaya dapat dua kursi dalam satu dapil. Dan saya lihat Dapil V Makassar punya potensi dapat dua kursi di sana," lanjutnya.

Yunus berkaca pada tahun 2019 lalu, di mana Hanura Makassar nyaris saja mendapatkan dua kursi di dapil itu. Yunus merasa potensi itu masih ada ditambah dukungan kemampuan bacaleg yang dimiliki Hanura Makassar.

Yunus mengakui jika Pileg 2024 kali ini sangat kompetitif. Namun, dia menilai petahana masih lebih diunggulkan daripada caleg pendatang baru. Saat ini Hanura Makassar memiliki tiga petahana yang akan bertarung di Pileg. Berharap kehadiran petahana bisa menambah peluang Hanura Makassar mencapai target di Pileg 2024.

"Kalau saya melihat ini caleg incumbent yang memang agak kuat. Pendatang baru memang ambisi kuat semangat kuat. Tapi incumbent diuntungkan dengan pengalaman bertarung. Kalau pandatang baru masih modal semangat. Kedua kita melihat sampai dimana kita punya isi tas karena namanya mobilisasi setiap wilayah memerlukan pendanaan makin banyak pendanaan makin banyak suara untuk didatangi," jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan