Makassar Darurat Air Bersih

  • Bagikan
Kondisi kesulitan air bersih di salah satu daerah di Makassar

MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Berbagai daerah di kota Makassar mengalami krisis air bersih pasca kemarau panjang yang terjadi lebih dari tiga bulan terakhir.

Kondisi ini semakin diperparah dengan pemadaman listrik bergilir selama tiga jam di berbagai daerah akibat berkurangnya debit air, sehingga menyebabkan kemampuan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk terus memberikan layanan kelistrikan bagi masyarakat Makassar akibat kemarau panjang.

"Di tengah krisis air akibat dampak fenomena El Nino, PLN terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Di lapangan ratusan petugas secara bergantian selama 24 jam tetap bekerja tak kenal lelah untuk memastikan pasokan listrik bisa terus berlangsung setiap harinya," ujar Andy.

Krisis air bersih ini berimbas pula pada
kurangnya air bersih bahkan untuk digunakan sehari hari. Warga BTP, Ipa misalnya sudah merasakan krisis air bersih sejak beberapa hari terakhir.

"Sudah lama tidak ada air, jadi kami mengandalkan sumur bor perumahan itupun harus berbagi dengan tetangga sekitar," ucapnya saat dikonfirmasi Rakyat Sulsel, Minggu (22/10/2023)

Sedangkan Noni, salah seorang warga Daya juga mengalami hal serupa, krisis air tidak hanya dirasakannya tetapi seluruh warga perumahan Griya Marwah Land. "Saya terpaksa pulang kampung ke rumah orang tua karena di Makassar kurang air bersih sedangkan saya memiliki bayi," ucapnya.

Lebih jauh, krisis air bersih ini berimbas juga pada berbagai bisnis yang banyak menggunakan air seperti laundry, bisnis air isi ulang bahkan bisnis rumah makan.

Ilham salah satu pengusaha Laundry di BTP terpaksa hanya memfungsikan empat dari delapan mesin cuci miliknya. Pasalnya sumber air miliknya yang berasal dari sumur bor mulai kering.

"Satu minggu terakhir sudah kurang air, jadi kalau biasanya kita fungsikan delapan mesin cuci sekarang sudah mulai kita kurangi. Kran air kita sudah tidak bisa jalan semua karena air sudah kurang," ungkapnya.

Sementara salah satu rumah makan di BTP terpaksa harus mengandalkan air bersih dari rumah sanak saudara yang berjarak 2 Kilometer.

"Kami terpaksa harus mengangkut air tiga kali sehari untuk keperluan mencuci dan memasak di kedai. Satu kali angkut 600 liter menggunakan mobil. Sudah lama tidak ada air di kedai kami," ucap Bur.

Kurangnya air bersih juga memaksa salah satu pusat perbelanjaan besar di Makassar yakni Nipah Park harus tutup sehari pada Jumat (20/10/2023) lalu.

Pusat perbelanjaan dengan kunjungan mencapai 8000 orang perhari dan 13000 orang perhari ini harus mengambil langkah bijak menyikapi debit air yang semakin lama semakin menipis.

"Tindakan ini salah satu upaya preventif demi kenyamanan seluruh tenant dan pengunjung setia NIPAH PARK, dan tentunya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku," ujar Property Management General Manager Kalla Land and Property, Richard Abraham.

Disinyalir, kebutuhan air bersih kota Makassar barulah akan terpenuhi jika hujan mulai mengguyur kota daeng, sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 4 Makassar memprediksi fenomena El Nino akan berlanjut hingga awal 2024. (Hikmah/B)

  • Bagikan