MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tahapan kampanye Pemilu 2024 yang dimulai sejak tanggal 28 November, kini dimanfaatkan Capres-Cawapres untuk bergerilya mencari dukungan.
Bahkan agenda kampanye Akbar telah disiapkan oleh tim sukses dan tim pemenangan untuk menghadirkan Capres jagoan keliling daerah atau Provinsi. Salah satunya adalah Provinsi Sulsel.
Dari tiga pasangan capres, baru pasangan Prabowo-Gibran yang kabarnya telah dijadwalkan akan berkunjung ke Sulsel melakukan kampanye akbar.
Selaku pengamat, apa keuntungan dari sisi elektabilitas capres-cawapres bila berkampanye di Sulsel? dan Bagaimana pengaruh suara dari Sulsel dalam menentukan kemenangan suara secara nasional?.
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Andi Luhur Priyanto menyebutkan, peta dukungan Pilpres di Sulsel selalu khas. Perilaku pemilihnya berbeda dengan daerah lain, terutama karena Sulsel ini tidak mono-ideologis.
"Bukan basis utama dukungan bagi calon nasionalis-sekuler maupun calon religius-agamis," ujarnya, Selasa (5/12/2023).
Menurutnya, tipikal pemilih Sulsel lebih moderat di posisi ideologi nasionalis-religius, kecuali di basis-basis tradisional nasionalis seperti Toraja dan Toraja Utara.
"Pasangan Calon yg merepresentasi komposisi nasionalis-religius, bisa punya prospek dukungan mayoritas di Sulsel," katanya.