Semua ini menjadi fondasi yang kuat untuk menghadapi tahap ujian sesungguhnya, di mana siswa membaca Al-Qur'an secara tartil di hadapan penguji dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis tentang tajwid, tafsir, dan hadits.
"Keberhasilan siswa dalam Munaqosyah membuktikan bahwa mereka telah menguasai Al-Qur'an dengan baik. Lebih dari sekadar ujian, Munaqosyah di Al-Biruni Mandiri memberikan kontribusi besar dalam mengukur kemampuan siswa membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an," sebutnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi motivator untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas bacaan serta pemahaman Al-Qur'an.
Munaqosyah dianggap sebagai jalan untuk mencetak generasi qur'ani yang cerdas dan berakhlak mulia. Proses ini tidak hanya mengajarkan teknik membaca, tetapi juga meresapi makna dan menjadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, Munaqosyah bukan sekadar ujian akhir, melainkan pilar penting dalam membentuk karakter siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Qur'an di Indonesia.
"Al-Biruni Mandiri terus berkomitmen untuk melahirkan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga bertakwa, menciptakan perubahan positif dalam masyarakat melalui pendidikan Islam modern yang unggul," tukasnya. (Yadi/A)