Cegah Inflasi, Pemprov Intens Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Sulsel

  • Bagikan
PANTAU INFLASI. Pj Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad saat memimpin Rapat pengendalian Inflasi secara virtual di kantor Gubernur Sulsel, Selasa (3/1/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Harga Kebutuhan pokok di awal tahun 2024 ini diharapkan tak mengalami kenaikan yang signifikan di Sulsel, sebab hal itu salah satu penyebab inflasi.

Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Main Sese Inda Laila memaparkan harga beberapa kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo dan Sinjai (Bosowasi), Kamis (4/1/2024).

Kata dia, harga komoditas cabai di Kabupaten Bone masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten lainnya. Berikut harga kebutuhan di Kabupaten Bone satu minggu terakhir, yaitu Rp45 ribu/kg untuk Cabai merah keriting dan Rp90 ribu/kg untuk Cabai rawit merah.

Lanjut dia, untuk harga minyak di Kabupaten Soppeng terbilang rendah jika dibandingkan dengan tiga wilayah lainnya.

Sedangkan untuk kabupaten Wajo, meski dikenal sebagai penyuplai cabai, harga cabai rawit merah sama dengan kabupaten Bone yaitu mencapai Rp 90 ribu per kilogram.

Lalu untuk kabupaten Sinjai harga bawang merah lebih rendah jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya Rp 20 ribu per kilogram.

“Jadi kami selalu melakukan pemantauan harga pangan 24 kabupaten dan kota yang ada di sulsel,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad juga menyampaikan, tahun ini Pemprov Sulsel terus menyiapkan langkah untuk mencegah terjadinya lonjakan harga kebutuhan agar tak terjadi inflasi yang berlebih.

Kata dia, salah satu langkah intervensinya ialah dengan gerakan pangan murah di 24 kabupaten dan kota yang ada di Sulsel.

"Kita juga tentu akan tetap melakukan pemantauan secara rutin terhadap harga-harga terutama komoditas bahan pokok strategis. Setiap hari teman-teman enumerator kita mencatat melalui panel harga di beberapa pasar tradisional yang menjadi sampling kita di 24 kabupaten/kota, sehingga kita terus memantau pergerakan dari pada harga," ujarnya. (Abu Hamzah/B)

  • Bagikan