Debat Cawapres Kedua, Mahfud MD: Memimpin dengan Nilai-Nilai Al-Quran, Berjuang Melawan Kerusakan Alam

  • Bagikan
Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, berbicara dalam debat cawapres ke-2, Ahad, 21 Januari 2024. Cuplikan YouTube/KPU

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Dalam debat cawapres yang berlangsung dengan penuh semangat, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md, menyoroti isu global yang tengah meresahkan, yaitu kerusakan alam. Dengan penuh keyakinan, Mahfud menyampaikan pandangannya bahwa kerusakan alam di bumi merupakan akibat dari tingkah laku manusia, sebuah pandangan yang diambil dari nilai-nilai Al-Quran.

Dalam momen debat keempat Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Mahfud mengedepankan visi misinya dengan mengutip Surat Ar-Rum ayat 41 sebagai bukti bahwa kerusakan lingkungan telah diingatkan oleh Allah dalam Al-Quran. "Allah mengingatkan ini di dalam Al-Quran bahwa telah terjadi kerusakan alam di bumi karena tingkah laku manusia di darat dan di laut. Ini ditunjukkan Allah agar manusia sadar bahwa mereka telah merusak alam di negaranya yang seharusnya dikuasai oleh bangsanya," ungkap Mahfud dengan lugas.

Mahfud juga menggarisbawahi kearifan lokal, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dalam istilah Tri Hita Karana dan Tri Tangtu. Hal ini menggambarkan bahwa bangsa Indonesia telah lama menjalankan langkah-langkah untuk melindungi alam demi kelangsungan hidupnya.

"Konstitusi kita juga menyatakan bahwa sumber daya alam harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat," tambah Mahfud, memberikan dukungan terhadap pemeliharaan alam demi kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut, Mahfud merinci empat pilar dalam pemanfaatan sumber daya alam (SDA) agar berpihak kepada rakyat, yakni pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan. "Kami akan menggunakan tolok ukur ini, namun saya tidak melihat langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita. Oleh karena itu, kami memiliki program 'Petani Bangga Bertani' dan 'Di Laut Jaya Nelayan Sejahtera'. Tidak seperti proyek food estate yang gagal dan merusak lingkungan," tegasnya.

Dengan tema debat keempat yang mencakup energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat, Mahfud Md telah berhasil menyampaikan visi dan misinya dengan penuh kredibilitas, menawarkan solusi konkret untuk menjaga keberlanjutan alam demi generasi masa depan.

  • Bagikan