SIDOARJO, RAKYATSULSEL –Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam dua hari ini, Senin-Selasa (5-6/2), membuat Sungai Butung di kawasan Waru Sidoarjo meluap. Genangan air yang sebelumnya telah membanjiri jalan Desa Waru, ketinggiannya semakin meningkat hingga mencapai 30-60 cm. Rumah-rumah warga pun banyak yang tergenang hingga setinggi mata kaki, bahkan selutut.
Merespons kondisi itu, Tim BPBD Jatim gerak cepat turun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga. utamanya kelompok lansia dan anak-anak ke musala dan masjid terdekat. Tidak terkecuali, Masjid Al-Matin milik BPBD Jatim yang juga disulap menjadi tempat pengungsian.
Selain membantu proses evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet dan mobil ambulance, Tim BPBD Jatim juga membuka dapur lapangan untuk menyiapkan kebutuhan makan para pengungsi dan menyerahkan bantuan matras serta selimut.
Sejumlah relawan juga turut bergabung memberikan pelayanan, mulai dari pengiriman logistik pengungsi hingga pemeriksaan kesehatan. Bu Khoir, salah satu warga RW 6 Desa Waru mengaku kaget dengan cepatnya laju air yang meningkat secara tiba-tiba saat hujan turun sangat lebat.
Beruntung, kasur dan sejumlah barang yang biasa ditempatkan di lantai rumah, masih bisa dipindahkan ke tempat aman. Karena tidak adanya tempat beristirahat, dia bersama beberapa warga akhirnya memilih ngungsi di Masjid Al-Matin.
”Ini paling parah. Dulu pernah banjir, tapi tidak sampai masuk ke rumah. Paling cuma di teras saja. Kalau sekarang, airnya masuk sampai di belakang sana,” terang Bu Khoir.
Sekretaris Desa Waru Slamet Purwadi mengatakan, banjir saat ini telah menggenangi mayoritas permukiman di 15 RW dan 49 RT. Kondisi paling parah, di Dusun Pesantren yang meliputi RW 01, 02, dan 03, Dusun Krajan 1, Krajan 2, dan Jati.