KEPULAUAN SELAYAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional Kepulauan Selayar menggelar kegiatan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, 1445 H/2024 M, Rabu malam (7/2/2024).
Kegiatan Isra Mi'raj digelar di Masjid Al -Umaraini Benteng, dihadiri unsur Forkopimda, Pejabat Pemkab dan Instansi Vertikal, Organisasi Kemasyarakatan, Tokok Agama, Tokoh Masyarakat serta undangan lainnya.
Mengusung Tema "Menapak Jalan Suci, Menyelami Lautan Hikmah Membumi Dalam Kebaikan" acara tersebut diisi dengan ceramah agama oleh Ustads Andi Armayadi Al Ghifari, Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an As'adiyah Mabbarakka Bulukumba.
Wakil Bupati, H. Saiful Arif mengatakan bahwa peringatan Isra Mi'raj tahun ini diharapkan menjadi sarana peningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan mengenang sejarah dan menggali hikma yang terkandung dibalik peristiwa tersebut.
"Semoga peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini dapat mempertebal keimanan dan ketaqwaan kita semua kepada Allah SWT, dengan meyakini kebenaran atas risalah Nabi Muhammad SAW." ucapnya
Oleh karena itu, selaku kepala daerah, Saiful Arif mengapresiasi terlaksananya acara ini selain meningkatkan kualitas keimanan juga ajang silaturahmi menguatkan tali ukhuwa islamiah diantara sesama.
Melalui kesempatan ini pula Wabup Saiful Arif mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk mensukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang, dengan doa dan harapan Selayar menjadi penyelenggara pemilu yang aman, tentram dan damai.
Ustads Andi Armayadi dalam tausiyahnya secara khidmat mengulas kisah Isra Mi'raj begitu pula dengan hikmah yang terkandung dalam peristiwa penting perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa.
"Kegiatan Isra Mi'raj tidak boleh hanya sekedar seremonial belaka, namun harus dimaknai sebagai upaya untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT." terangnya
Dikatakan, Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang luar biasa dan hanya terjadi pada Rasulullah Muhammad SAW, tak seorang pun manusia mengalaminya, sehingga menjadi mukjizat yang sangat besar bagi diri Rasulullah. (***)