MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Sulsel menyatakan telah mengamankan satu kursi untuk DPRD Sulsel di daerah pemilihan (Dapil) Makassar A.
Ketua Bappilu Perindo Sulsel, Muhammad Askar, membantah daftar nama 85 anggota DPRD Sulsel terpilih yang belakangan ini beredar, menyebutnya tidak benar. Menurutnya, nama-nama tersebut hanya berdasarkan QC Sirekap KPU yang saat ini baru mencapai 41%.
"Kami memiliki data internal yang telah mencapai sekitar 57% hasil hitungan tim IT kami, dan khusus untuk Dapil Makassar A, kami sudah mencapai angka 9 ribuan," kata Askar.
Menurut data internal Perindo, Kalfin telah mengumpulkan sekitar 6 ribuan suara, sementara calon legislatif (Caleg) lainnya memiliki sekitar 3 ribuan suara.
Askar menjelaskan bahwa Caleg lain yang disebutkan telah mencapai sekitar 4.100 suara dan mengklaim menempati kursi ke-8 dan ke-9. Namun, menurut hitungan internal Perindo, Kalfin Alloto'dang dengan nomor urut 1 memiliki peluang lebih besar karena capaiannya lebih tinggi dari caleg-caleg yang disebutkan.
"Sebagai lembaga, kami menolak rilis yang beredar di masyarakat tersebut. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan untuk bersabar menunggu hitungan manual KPU sesuai dengan undang-undang," ujarnya.
Caleg Perindo dari Makassar A nomor urut 4, Stepanus Suwardi Hiong, juga mengekspresikan keheranannya terhadap hitungan cepat KPU yang tidak sejalan dengan data hasil pemilu yang dimiliki partainya. Dia juga menyoroti masalah dalam sistem IT hitungan KPU.
"Ini sungguh mengherankan. Mengapa tiba-tiba berhenti dan ditunda? Ini menunjukkan indikasi buruk bagi demokrasi yang sehat sesuai dengan prinsip pemilu yang bebas dan jujur," katanya.
"KPU seharusnya menyediakan sistem IT perhitungan yang memadai, real-time, dan akurat sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka kepada publik karena mereka mengelola anggaran negara yang besar," tambahnya.
Ketua Tim Pemenangan Kalfin Alloto'dang, Markus Bara, menambahkan bahwa ia sangat yakin bahwa caleg unggulan mereka akan terpilih. Keyakinan ini didasarkan pada hasil survei dari berbagai lembaga serta profesionalisme tim internal yang telah bekerja keras selama hampir setahun.
"Karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat dan seluruh tim untuk tetap tenang dan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU," tandasnya. (Fahrullah/B)