MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Akademisi yang juga Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Endang Sari, menyoroti kemungkinan adanya perubahan dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) berdasarkan dinamika politik saat ini.
"Ada kemungkinan terjadi perubahan pilihan setelah melihat hasil hitung cepat sebelumnya," ungkap Endang Sari kepada Rakyat Sulsel.
Ia menjelaskan bahwa PSU bisa saja menghasilkan penambahan suara bagi kandidat yang masih dirasa kekurangan atau bahkan mengubah preferensi pemilih kepada kandidat yang sudah dianggap hampir pasti menang.
"Hasil quick count dapat membentuk opini publik, tetapi akhirnya tergantung pada tingkat kesetiaan pemilih terhadap kandidat masing-masing," tambahnya.
Sebagai mantan komisioner KPU Kota Makassar, Endang Sari juga menyinggung kemungkinan peningkatan partisipasi dalam PSU jika ada pihak yang berupaya untuk memengaruhi hasilnya. Namun, ia juga mengakui bahwa penurunan partisipasi bisa saja terjadi jika masyarakat merasa PSU tidak relevan bagi mereka.
"Saat ini, PSU lebih umum dilakukan dalam pemilihan presiden. Ini menjadi pembicaraan hangat di masyarakat, dan kesempatan bagi mereka untuk mempertimbangkan pilihan mereka, termasuk menghadapi ketidakpastian dan potensi perubahan," terangnya. (Fahrullah/B)