Golkar Menuju Munas 2024: Airlangga Hartarto Dapat Lampu Hijau

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat konferensi pers usai rapat pleno bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan kader Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu, 10 Maret 2024.

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golongan Karya (Golkar) yang akan berlangsung pada Desember 2024 mendatang telah memanas dengan munculnya sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju sebagai kandidat Calon Ketua Umum (Caketum). Di tengah persaingan yang sengit, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar saat ini sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian, tampaknya telah mendapatkan angin segar dengan dukungan yang diberikan kepadanya untuk memimpin kembali partai berlambang beringin.

Dukungan tersebut datang dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar yang menggelar pertemuan di Nusa Dua, Bali pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam pertemuan yang juga diisi dengan agenda pembahasan hasil pemilu legislatif dan buka puasa bersama, dukungan tertulis disampaikan oleh pengurus provinsi kepada Airlangga.

Lodewijk Freidrich Paulus, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, mengkonfirmasi bahwa dukungan tertulis telah diberikan kepada Airlangga untuk menjadi ketua umum periode 2024-2029. “Ada penyampaian dukungan dari para ketua DPD dan mereka siap mendukung untuk aklamasi Pak Airlangga,” ujar Lodewijk.

Dukungan ini disampaikan secara tertutup selama acara di Bali, di mana para pengurus provinsi juga sempat meneriakkan “Airlangga aklamasi” sebanyak tiga kali sebelum konferensi pers dimulai. Hal ini menunjukkan semangat yang tinggi dari para pendukung Airlangga.

Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, menyatakan bahwa dukungan kepada Airlangga untuk kembali menjadi ketua umum semakin menguat. “Sebagai Ketua Umum yang berhasil, beliau mendapatkan apresiasi dari DPD II, DPD I, hingga seluruh anggota Golkar,” kata Erwin.

Namun, Erwin juga menekankan bahwa mekanisme pemberian dukungan calon ketua umum di Golkar harus melalui proses yang berjenjang, termasuk rapat pleno di tingkat dua dan satu. “Tidak bisa ada ketua dan sekretaris, tanpa harus membuat pleno,” tegasnya.

Di sisi lain, terdapat beberapa nama lain yang mencuat sebagai kandidat potensial untuk kursi Ketua Umum Golkar, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Gibran Rakabuming Raka, putera sulung Jokowi yang juga Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024.

Bahlil Lahadalia, yang namanya disebut-sebut telah mendapatkan restu dari Jokowi, dihadapkan pada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Ketua Umum Golkar. “Syarat-syaratnya harus terpenuhi, dan itu kan Desember. Bahlil kan juga sebagai menteri berakhir di Oktober. Jadi ya, coba-coba saja,” ungkap Erwin.

Erwin menambahkan bahwa dukungan dan rekomendasi untuk calon ketua umum tetap datang dari pemilik suara, yakni 30 persen. “Bukan rekomendasi dari atas, rekomendasinya dari pemilik suara. Jadi yang harus dibaik-baikin ya pemilik suara saat ini,” lanjutnya.

Dengan dukungan yang kuat dari DPD Golkar dan proses yang berjenjang, Munas Golkar 2024 diharapkan dapat menghasilkan kepemimpinan yang solid untuk memimpin partai ke depan.

  • Bagikan