Ketua Apdesi Takalar Gagas Pembangunan SDM dan Ekonomi Desa

  • Bagikan
Ketua Ketua Apdesi Takalar, Wahyudin Mapparenta menjadi narasumber podcast Harian Rakyat Sulsel, Kamis (25/4/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah tokoh atau figur mulai menampakkan keseriusannya untuk ikut bertarung pada pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak yang jadwalnya digelar November 2024 mendatang. Salah satunya adalah politikus Partai Nasdem dari Kabupaten Takalar, Wahyudin Mapparenta.

Gagal terpilih pada pemilihan calon anggota legislatif lalu, tak membuat Wahyudin kapok berpolitik. Kali ini, dia menyatakan kesiapannya untuk maju di Pilkada Takalar, namun hanya sebagai bakal calon wakil bupati. Menurut dia, era pemimpin muda di panggung politik turut membangkitkan dirinya untuk ikut bertarung.

Ketua Apdesi Takalar itu mengaku siap mengemban tugas sebagai bakal calon wakil bupati. Bekal pengalaman sebagai eks kepala desa dan aktivis, Wahyuddin memandang peran pemimpin muda sebagai penyemangat dalam pembangunan Takalar ke depannya.

"Dibekali pengalaman sebagai kepala desa dan ketua organisasi, saya merasa terlatih untuk menghadapi dinamika kehidupan politik," ujar Wahyuddin dalam podcast Harian Rakyat Sulsel, Kamis (25/4/2024).

Keseriusannya untuk maju sebagai calon wakil bupati Kabupaten Takalar pun dia buktikan mulai dari bergabung dalam partai Nasdem, juga membangun komunikasi dengan berbagai figur atau tokoh di Takalar.

Menurutnya dia, dalam visi misinya ada salah satu yang menurutnya sangat penting yakni kelanjutan pembangunan yang telah dirintis oleh Pj Bupati Takalar saat ini. Dengan struktur birokrasi yang kuat, dia yakin Takalar dapat terus maju siapapun pemimpin yang terpilih nantinya.

"Saya lihat Takalar saat ini sudah dalam posisi on the track. Takalar mengalami perubahan yang cukup signifikan. Bisa kita liat dari peningkatan IPM yang pada tahun 2023 ini berada pada peringkat ke 18," imbuh dia.

"Kami ingin melanjutkan pembangunan di Takalar, karena sejatinya proses pemerintahan itu adalah keberlanjutan. Kalau birokrasinya tidak tertata, apapun gagasannya pasti akan berat," sambung dia.

Selain itu, niat lain yang ingin dibangun kelak dirinya diberikan kepercayaan sebagai pemimpin di Kabupaten Takalar adalah menggabungkan potensi kota dan desa. Menurutnya, pemerintah harus memberikan kesempatan kepada orang orang desa untuk berpatisipasi aktif dalam pembangunan daerah.

Sebanyak 50 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDBR) Takalar disebut dari sektor perikanan dan pertanian, dan itu semua ada di desa, bukan di wilayah perkotaan. Sehingga potensi tersebut menurutnya harus dikembangkan dan dikolaborasikan.

Sementara itu, perhatian pada kaum milenial juga menjadi prioritas dengan harapan meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan Takalar. Sebab saat ini, Wahyuddin menyoroti kendala yang dihadapi oleh anak muda utamanya di Kabupaten Takalar, terkait dengan modal dan pendanaan untuk mewujudkan gagasan dan usaha mereka.

"Kedua segmentasi milenial, kenapa anak muda tidak berkembang, karena pemerintah tidak mencoba untuk itu, tidak menganggarkan peningkatan live skill, dan sayakira itu perlu untuk dikembangkan agar lebih maksimal. Banyak saya liat anak muda yang memiliki gagasan untuk maju, tapi masalah utama adalah permodalan, banyak ingin jadi konten kreator, ada gagasan untuk itu tapi tidak dibekali dengan modal untuk membeli peralatan seperti kamera sehingga gagasan ini hanya tertanam di pikirannya saja. Nah itu yang saya liat, pemerintah harus berani berinvestasi buat anak muda kita, kita tanyakan mau seperti apa, pemerintah harus berani hadir dan menganggarkan," imbuh dia.

Selain itu, Wahyuddin juga memiliki visi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Takalar. Ia berharap dapat menciptakan sekolah-sekolah modern yang dikelola secara profesional dan berkualitas, sebagai pondasi utama untuk generasi mendatang.

Termasuk, salah satu tujuan ambisiusnya adalah memastikan setiap rumah di Takalar memiliki minimal satu orang sarjana. Dengan demikian, Takalar akan menjadi daerah yang dibanjiri oleh sarjana-sarjana muda yang berkontribusi positif dalam pembangunan daerah.

"Bayangkan kalau misalkan ada 80 ribu rumah di Takalar, kemudian satu rumah satu sarjana, maka akan ada 80 ribu sarjana di Takalar. Dengan disiplin ilmu yang mereka miliki, bayangkan lima tahun ke depan Takalar seperti apa," tutur Wahyuddin.

Terakhir, ia menyampaikan komitmennya jika terpilih nanti bakal siap untuk menjadi pendamping yang setia bagi bupati, memberikan masukan yang konstruktif untuk kemajuan Takalar.

Juga dengan semangat dan komitmen yang kuat, Wahyuddin mengaku siap menjalani kontestasi Pilkada Kabupaten Takalar dengan membawa visi pembangunan yang progresif dan inklusif untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan gagasan-gagasan segar dan visi yang jelas tersebut, Wahyuddin siap menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik untuk Kabupaten Takalar mendatang. (isak pasa'buan/C)

  • Bagikan