Hal ini menyebabkan presentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan presentase penduduk usia nonproduktif dan menjadi fase awal dari bonus demografi.
Peningkatan jumlah penduduk usia produktif menjadi modal dan sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangun sosial bagi suatu negara. Cruz, M. and S.A. Ahmed. (2016). "On the Impact of Demographic Change on Growth, Savings, and Poverty". World Bank policy Research Working Paper 7805. Washington. Dc:world Bank.
Momentum tersebut harus disambut atau dihadapi dengan perencanaan yang matang. Bonus demografi adalah kondisi kependudukan yang didominasi oleh usai produktif.
Namun bonus demografi ini bisa kita katakan belati yang bermata dua. Hal tersebut dikatakan karena adanya dampak positif dan negatif, dan hal tersebut tergantung pada metodologi pengelolaan negara, termasuk seluruh elemen di dalamnya.
Jika tidak dikelola dengan baik maka akan membawa Indonesia kepada tragedi kelam pada masa pasca kemerdekaan atau melangkah mundur, tetapi jika di kelola dengan baik maka berpotensi akan membawa negara indonesia untuk melangkah lebih jauh untuk bersaing dengan negara-negara maju lainya.
Oleh karena itu pemerintah harus jelih dan teliti dalam mengambil kebijakan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan organisasi di dalamnya.
HMI merupakan salah satu organisasi yang ada di dalam masyarakat dan terlibat langsung dengan sejarah perkembangan yang terjadi pada bangsa ini.
HMI yang memiliki komitmen yang sangat besar pada ke-Islaman dan ke-Indonesiaan bukan lagi kata seharusnya, melainkan kata kewajiban untuk memberikan sumbangsih ide atau gagasan dalam pembangunan bangsa ini seperti para pendahulu HMI itu sendiri.