Perempuan yang saat ini sedang menempuh pendidikan di kampus UIT itu disebut memang pernah menjalin hubungan dengan pelaku, namun pada saat kejadian hubungan keduanya sudah putus.
"Dia bilang adekku tidak mi (pacaran) katanya lama sekali mi tidak kontak, di hpnya sudah di blokir. Cuman ini orang (pelaku) selalu cari nomor dan menelpon di Hpnya adekku yang cowok, di sepupuku juga, tapi tidak mengarah ke hubungannya, cuman bicara (menanyakan) di mana adekmu yang kecil," turut Wahda.
Adapun korban saat ini disebut telah dipulangkan ke rumah neneknya di Kabupaten Maros, untuk mendapatkan perawatan lanjutan akibat trauma yang dialaminya. Keluarga besar korban juga menyampaikan harapannya agar pelaku segera diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Mengingat, kata Wahda, informasi terakhir terkait perkembangan kasus adiknya di Polsek Rappocini baru pemeriksaan saksi-saksi. Untuk pelaku sendiri yang diketahui tinggal di wilayah Kabupaten Gowa belum diamankan.
"Tadi saya dapat info dia (polisi) minta saksinya ke kantor polisi, sore ini. Harapannya kita semoga cepat ditindaki sama polisi karena jangan sampai terjadi lagi (pelaku mengulangi perbuatan), supaya jera juga," harap Wahda mewakili keluarga korban. (Isak/B)