GORONTALO, RAKYATSULSEL - Mencuatnya nama Muh. Ramdhan Pomanto dalam bursa pencalonan Gubernur Sulsel menjadi sebuah perbincangan bukan hanya di Sulsel, namun juga di Provinsi Gorontalo yang merupakan asal Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto ini.
Salah satu tokoh terkemuka nasional asal Gorontalo, Prof Fadel Muhammad Al-Hadda juga angkat suara. mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini mengaku sangat mengenal dekat dengan sosok Danny Pomanto.
"Sewaktu menjabat gubernur, saya pernah memanggilnya untuk mengerjakan proyek di Gorontalo," ujar Fadel saat dihubungi, Selasa (6/8/2024).
Dia juga mengingat jelas, sewaktu dirinya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (2009-2011), juga mengajak Danny Pomanto untuk mengerjakan proyek Pantai Losari.
"Jadi soal kapasitas serta kecerdasan, saya tak meragukannya. Visinya jauh menjangkau ke depan serta mampu mengimplementasikan visi itu dalam program kerja yang brilian," imbuh Fadel.
Salah satu contoh prestasi yang ditorehkan Danny adalah mampu mengumpulkan para wali kota se ASEAN di Makassar dan merancang event nasional seperti F8 yang menjadi kalender tetap Kementerian Pariwisata.
"Dia pemimpin yang inovatif. Jenjang karirnya dalam politik pun saya pikir bagus karena memulai dengan jabatan wali kota. Ini adalah landasan utama bagaimana cara memimpin pemerintahan," lanjutnya.
Dengan begitu, kata Fadel, ketika mendengar Danny berniat ikut kontentasi Pilgub Sulsel 2024, dia memberi respon positif.
"Danny adalah aset bangsa yang harus didayagunakan untuk kemajuan daerah, di mana pun dia mengabdikan diri," tuturnya.
Fadel berharap, bila memang garis tangan dan rakyat Sulsel mendukung, dia berharap Danny meneruskan BKPRS (Badan Kerja Sama Pembangunan Regional se-Sulawesi) di mana Fadel pernah menjabat sebagai ketua dewan pembinanya.
"Badan kerja sama ini sangat penting mengingat perlunya kawasan Sulawesi terintegrasi dalam seluruh aspek pembangunan di mana Makassar merupakan lokomotifnya," kata dia.
Dia berharap, Danny bisa terus melahirkan gagasan baru serta tetap mengedepankan profesionalnya seperti ketika masih berprofesi sebagai akademisi dan arsitektur ternama di Indonesia.
"Saya pribadi berharap banyak Danny mampu lebih berkiprah ke level yang lebih luas," ujar Fadel. (*)